Kita juga bisa menikmati menu khas Kota Taki yang lain seperti “ichijiku soft cream (es krim yang menggunakan bahan dari buah ichijiku)” seharga 300 yen. Pilihan lain “kaisen takoyaki” seharga 450 yen, yang menggunakan bahan-bahan seperti gurita, udang dan kerang. Michi no Eki Kirara Taki juga terpilih sebagai salah satu di antara 100 tempat dengan pemandangan matahari terbenam terindah di Jepang, jadi Anda juga bisa mengunjungi tempat ini pada sore hari untuk menyaksikannya.
Kemudian, hari ini kita akan menginap di “Mori no Hoteru Morinosu” di Kota Inan yang terletak di perbatasan antara Prefektur Shimane dan Prefektur Hiroshima.
Setelah check-in, kita bisa mencoba pengalaman “shinrin therapy” atau terapi mandi hutan (perlu reservasi) yang dipandu oleh seorang pemandu untuk menghabiskan waktu hingga sore hari. Pada tahun 2007, kota ini disahkan sebagai basis shinrin therapy pertama di San’in. Di therapy road (sepanjang jalan terapi) kota ini yang terhubung dengan hotel, tersedia empat jalur, yaitu Odagawa, Kinoko-en, Saitani dan Sanyaso.
Melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing peserta sebelum dimulainya program untuk menentukan program mana yang sesuai merupakan keistimewaan dari program ini sehingga kekuatan untuk memberikan ketenangan batin dari terapi “mandi hutan” dapat lebih terasa manfaatnya. Selama berjalan-jalan, kita bisa mengamati binatang dan tumbuh-tumbuhan langka yang hanya hidup di daerah ini.
Setelah menyegarkan jasmani dan rohani dengan kekuatan alam, tibalah saat yang ditunggu-tunggu yaitu makan malam. Kita bisa menikmati daging wagyu dari Shimane dan sayur segar dari kota ini dengan cara dipanggang.
Daging sapi Oku Izumo wagyu yang merupakan menu utama ini dipanggang dalam ukuran besar di plat besi. Sesudah bagian pinggirnya matang, dagingnya dipotong, kemudian dibumbui dengan bawang putih. Setelah itu dipanggang kembali di atas plat besi. Perlahan-lahan kelezatan dari daging sapi yang empuk ini muncul keluar dan akan membuat bahagia orang yang menyantapnya.
Di setiap kamar di hotel ini, sengaja tidak disediakan televisi agar tamu bisa menghabiskan waktu dengan mendengarkan suara alam sejenak. Oleh karena itu, setelah makan malam hingga waktu tidur kita bisa menikmati mengobrol bersama teman sambil mengelilingi api unggun, menikmati pemandangan bintang-bintang di atas langit.
Hari kedua
Pada hari berikutnya setelah sarapan di hotel, kita akan pergi ke “Oshimenawa Sosakukan” (museum pembuatan oshimenawa) yang terletak di dalam kota. Oshimenawa yang kita lihat di Kaguraden, di Kuil Izumo Taisha yang kita kunjungi sehari sebelumnya, dibuat di tempat ini.
Di sini kita bisa mencoba pengalaman membuat shimenawa. (kursus pemula seharga 880 yen/30-40 menit). Meskipun sekilas kelihatannya sulit untuk pemula, Anda tidak perlu khawatir karena Anda akan dibimbing oleh pengrajin yang ada di sini. Keberuntungan Anda pasti akan bertambah jika Anda memajang shimenawa yang menggunakan jerami buatan Kota Inan yang juga digunakan untuk membuat oshimenawa yang dipersembahkan untuk Kuil Izumo Taisha di rumah Anda.