Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Bukan Jam Malam ala Dedi Mulyadi, Jepang Punya Alat 'Pengusir Remaja' yang Keluarkan Suara Tinggi

Kompas.com - 12/06/2025, 21:12 WIB

Kalau Dedi Mulyadi punya Satpol PP untuk menertibkan pelajar di Jawa Barat agar patuh jam malam, beda cerita dengan Jepang yang menggunakan alat "pengusir remaja" sejak 2009.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) menerapkan jam malam bagi pelajar SD sampai SMA di provinsi tersebut mulai Juni 2025.

"Untuk jam malam, aturan tersebut mulai diberlakukan bulan Juni 2025, dengan pembatasan aktivitas para siswa atau pelajar di luar rumah mulai pukul 21.00 - 04.00 WIB," kata Dedi mengutip Antara, Minggu (1/6/2025).

Pelajar tidak boleh keluar rumah pada jam malam kecuali untuk kegiatan pendidikan, keagamaan, atau keperluan ekonomi mendesak, itu pun harus didampingi orang tua.

Aturan itu diterapkan untuk menjauhkan pelajar dari potensi bahaya, contohnya tawuran.

Jauh sebelum kebijakan jam malam di Jawa Barat, Jepang mencoba cara tidak biasa untuk mengatasi masalah vandalisme dan keramaian remaja pada malam hari.

Melansir Reuters (22/5/2009), sebuah taman di Distrik Adachi, Tokyo, memasang alat pemutar suara berfrekuensi tinggi sekitar 17 kilohertz yang umumnya hanya dapat didengar oleh telinga orang muda, khususnya berusia di bawah 25 tahun.

Pemasangan alat berjuluk "The Mosquito" untuk membantu mengusir para remaja yang terus-menerus merusak toilet dan fasilitas lain di taman itu.

"Kami kesulitan memperbaiki situasi dan mencoba memutuskan apa yang harus dilakukan. Ketika mengetahui tentang The Mosquito, kami memutuskan untuk mencobanya," kata penanggung jawab taman Haruyuki Masuda kepada Reuters.

Pihak taman melakukan uji coba pemasangan alat "pengusir remaja" itu mulai pukul 23.00 sampai 05.00 waktu setempat.

Baca juga:

Ilustrasi alat pengusir remaja nakal dipasang di atap gedung.
Ilustrasi alat pengusir remaja nakal dipasang di atap gedung.

Menambahkan dari Japan Today (26/5/2009), mereka sebelumnya menerapkan patroli rutin dua hari per minggu oleh pihak keamanan swasta di Taman Kitashikahama, Distrik Adachi.

Mereka mendatangi remaja yang biasa nongkrong di taman untuk meminta mereka tidak melakukana aksi vandalisme. Namun, cara itu tidak efektif.

Pasalnya, ada batasan pada apa yang bisa petugas lakukan terhadap kelakuan remaja tersebut.

Bahkan, kerusakan fasilitas Taman Kitashikahama akibat ulah remaja mencapai 700.000 yen pada 2008.

Sementara itu, kerusakan di 470 taman dan fasilitas umum Distrik Adachi merugikan hingga 3 juta yen.

Selain itu, warga yang tinggal di sekitar taman juga mengeluhkan suara keras para remaja dan nyala kembang api hingga larut malam.

Suara 17 kilohertz dari alat bernama resmi "Mosquito MK4 Anti-Vandal System" umumnya tidak akan disadari oleh orang yang hanya lewat, seperti mengutip situs web perusahaan teknologi keamanan di Selandia Baru.

Efek dari perangkat itu akan terasa setelah beberapa menit terpapar yang memang dirancang untuk menghalau orang yang berlama-lama setelah jam operasional di berbagai area.

Perusahaan tersebut mengeklaim bahwa penggunaan "The Mosquito" tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat.

Menurut pengamatan Ohayo Jepang, terdapat sejumlah video di sosial media yang menunjukkan bahwa alat berukuran sekitar 127 mm x 110 mm masih digunakan di Jepang terutama kota besar seperti Tokyo.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Japanlives | Info Jepang (@japanlives)

Beberapa pengguna sosial media pun berkomentar bahwa mereka pernah mendengar suara tinggi tersebut ketika berada di Jepang.

Ada yang menyadari sumber suara tersebut tetapi tak sedikit yang awalnya bingung.

Tak heran, pasalnya alat "pengusir remaja" itu umumnya dipasang di bagian atas gedung.

Apa kalian juga pernah mengengar suara berfrekuensi tinggi pas liburan ke Jepang?

Sumber:

  • Antara
  • Reuters (https://www.reuters.com/article/lifestyle/tokyo-park-plays-high-pitch-tone-to-teen-vandals-idUSTRE54L1DX/)
  • Japan Today (https://japantoday.com/category/features/kuchikomi/teen-repellent-in-adachi-park-spurs-flood-of-inquiries)
  • SLS RTC (https://www.slsrtc.co.nz/mosquito)
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.