Pihak taman melakukan uji coba pemasangan alat "pengusir remaja" itu mulai pukul 23.00 sampai 05.00 waktu setempat.
Baca juga:
Menambahkan dari Japan Today (26/5/2009), mereka sebelumnya menerapkan patroli rutin dua hari per minggu oleh pihak keamanan swasta di Taman Kitashikahama, Distrik Adachi.
Mereka mendatangi remaja yang biasa nongkrong di taman untuk meminta mereka tidak melakukana aksi vandalisme. Namun, cara itu tidak efektif.
Pasalnya, ada batasan pada apa yang bisa petugas lakukan terhadap kelakuan remaja tersebut.
Bahkan, kerusakan fasilitas Taman Kitashikahama akibat ulah remaja mencapai 700.000 yen pada 2008.
Sementara itu, kerusakan di 470 taman dan fasilitas umum Distrik Adachi merugikan hingga 3 juta yen.
Selain itu, warga yang tinggal di sekitar taman juga mengeluhkan suara keras para remaja dan nyala kembang api hingga larut malam.
Suara 17 kilohertz dari alat bernama resmi "Mosquito MK4 Anti-Vandal System" umumnya tidak akan disadari oleh orang yang hanya lewat, seperti mengutip situs web perusahaan teknologi keamanan di Selandia Baru.
Efek dari perangkat itu akan terasa setelah beberapa menit terpapar yang memang dirancang untuk menghalau orang yang berlama-lama setelah jam operasional di berbagai area.