Ada satu kudapan sederhana yang membawa cerita hangat dari dapur rumah hingga ladang petani di Prefektur Kumamoto, Jepang, yaitu ikinari dango.
Kudapan ini terbuat dari irisan ubi jalar yang dibungkus adonan tepung gandum, lalu dikukus hingga matang.
Begitu matang, aromanya langsung menggoda. Wangi ubi kukus berpadu dengan tepung gandum menghadirkan sensasi yang khas.
Rasanya manis, asin, dan gurih sekaligus, membuat siapa saja suka.
Menariknya, kata ikinari dalam dialek Kumamoto berarti mudah, cepat, atau langsung.
Makna itu cocok untuk menggambarkan karakter camilan ini yang siap disajikan kapan saja, bahkan untuk tamu yang datang mendadak.
Baca juga:
- Sejarah Takomeshi, Nasi Gurita Jepang dari Tradisi Nelayan
- Hiyajiru, Sup Ikan Dingin Jepang yang Segar untuk Musim Panas
- Mengenal Shio Kujira Jiru, Sup Daging Paus Asin Jepang
Dari Ladang Subur ke Dapur Sederhana
Asal-usul ikinari dango tidak lepas dari wilayah pertanian Kumamoto, terutama di Ōzu, lereng Gunung Aso, dan Dataran Kikuchi.
Daerah ini subur karena tanah vulkanik yang kaya nutrisi, menghasilkan panen ubi jalar melimpah.
Dahulu, para petani yang sibuk di musim panen memerlukan camilan yang praktis sekaligus mengenyangkan.