Menjelang pemilu Majelis Tinggi Jepang pada 20 Juli, isu kebijakan terhadap warga asing mencuat menjadi perbincangan hangat.
Partai-partai konservatif kecil mulai menarik perhatian, sedangkan dukungan untuk blok pemerintahan yang sudah lama berkuasa perlahan melemah.
Salah satu partai yang naik daun adalah Sanseito, partai nasionalis minor yang membawa slogan “Japanese First”.
Melansir Kyodo News (13/7/2025), mereka mendorong pengawasan lebih ketat terhadap warga asing dan belakangan ini menempati posisi kedua dalam beberapa survei media.
Baca juga:
- Jepang Bentuk Satgas Khusus, Fokus Tangani Masalah Warga Asing
- Pro Kontra Rencana Jepang Hentikan Bantuan S3 untuk Mahasiswa Asing
- Penduduk Asing di Jepang Capai Rekor Tertinggi, Berapa Jumlah WNI?
Politik dan Perdebatan soal Warga Asing
Pengamat mengingatkan bahwa perdebatan soal warga asing bukan sekadar taktik kampanye sementara.
Jika retorika bernada xenofobia yang sering kali tak berbasis fakta makin diterima publik, hal ini dikhawatirkan bisa memperdalam diskriminasi dan memecah belah masyarakat Jepang.
Perhatian terhadap warga asing kini tak hanya ramai di media sosial, tapi juga masuk ke agenda politik.
Ini muncul di tengah anggapan bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Partai Demokrat Liberal (LDP) tengah memperluas upaya mendatangkan pekerja asing ke Jepang.