OHAYOJEPANG - Dua media besar Jepang, Nikkei Inc. dan The Asahi Shimbun Company, memulai proses hukum terhadap perusahaan kecerdasan buatan asal Amerika Serikat, Perplexity AI.

Gugatan tersebut diajukan pada Selasa (26/8/2025) dengan tuduhan pelanggaran hak cipta karena Perplexity diduga menggunakan artikel milik mereka tanpa izin.

Menurut Asahi Shimbun; layanan mesin pencari Perplexity AI menyalin artikel berhak cipta, menyimpannya di server sendiri, dan menggunakannya sebagai bahan jawaban tanpa seizin pemilik konten.

Kedua perusahaan meminta pengadilan mengeluarkan putusan untuk menghentikan reproduksi artikel dan menghapus konten yang ada.

Mereka juga menuntut ganti rugi sebesar 2,2 miliar yen atau sekitar Rp 243,3 miliar untuk masing-masing perusahaan.

Baca juga:

• Tren Gambar Ghibli dari ChatGPT Jadi Sorotan, OpenAI Kena Kritik Pedas
• Gara-gara Ghibli, Penggunaan ChatGPT Pecahkan Rekor
• Operator Kereta Jepang Gunakan AI untuk Bantu Temukan Pemilik Barang Hilang

Lanjutan Gugatan Media Jepang terhadap Perusahaan AI

Menurut Anadolu via Antara News (27/8/2025), kasus ini bukan yang pertama di Jepang.

Awal bulan ini, The Yomiuri Shimbun menjadi organisasi berita besar pertama di Jepang yang mengajukan gugatan serupa terhadap Perplexity AI.

Hal tersebut menunjukkan meningkatnya perhatian media Jepang terhadap penggunaan konten berhak cipta oleh layanan berbasis kecerdasan buatan.

Perplexity AI dikenal sebagai mesin pencari berbasis AI generatif yang menjawab pertanyaan dengan mengekstrak dan meringkas informasi dari berbagai sumber daring.

Namun, Asahi dan Nikkei menyebut bahwa beberapa jawaban yang dihasilkan Perplexity justru mengandung informasi berbeda dari artikel sumber aslinya.

Kedua perusahaan menilai kondisi ini merugikan karena konten digunakan tanpa izin sekaligus berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik.

Proses hukum yang berlangsung menegaskan bagaimana media di Jepang berusaha melindungi karya jurnalistiknya di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

@ohayo_jepang Banyak yang gak tahu, ada tekanan di Jepang yang bikin puluhan ribu orang menghilang. 
Mereka ninggalin semuanya—keluarga, kerjaan, bahkan identitas. Budaya sosial ini sampai punya nama sendiri.
Dan yang lebih gila, ada jasa profesional yang bantu mereka ngilang tanpa jejak. Budaya apa sih ini?
🎥 Tonton videonya sampai habis biar kamu ngerti kenapa negara seaman dan serapi Jepang… bisa punya sisi segelap ini. Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Resa Eka Ayu Sartika #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang