Matcha menjadi minuman favorit di berbagai kafe trendi dunia.
Warna hijau mencolok, rasa segar khas, dan citra sehat yang melekat membuat matcha semakin digemari.
Namun, di balik popularitasnya, ada tantangan besar yang dihadapi produsen teh di Jepang yaitu permintaan global terus melonjak.
Baca juga:
- Demam Matcha Global! Jepang Alami Lonjakan Harga Daun Teh hingga 69%
- Demam Matcha Global, Petani Teh Jepang Kewalahan Penuhi Permintaan
- Perjuangan Kebun Teh di Jepang Hadapi Dampak Tarif Impor Trump pada Matcha Global
Apa Itu Matcha?
Melansir kantor berita AFP (26/6/2025), matcha berasal dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti "teh yang digiling".
Bentuknya berupa bubuk hijau cerah yang biasanya diseduh dengan air panas menggunakan pengocok bambu bernama chasen.
Matcha juga kerap disajikan dengan susu sebagai matcha latte.
Teh hijau pertama kali diperkenalkan di Jepang dari China pada awal abad ke-9 dan digunakan sebagai obat.
Matcha baru dikenal pada abad ke-16 di Kyoto, saat menjadi bagian dari tradisi upacara minum teh yang dipopulerkan oleh Sen no Rikyu, seorang master teh Jepang.