Pemerintah Jepang berencana memberikan dukungan biaya produksi bagi perusahaan game yang ingin memperluas pasar internasional.
Pasalnya, sektor game di Jepang mampu menghasilkan lebih dari 2 triliun yen dari pasar luar negeri.
Sementara itu, industri anime menghadapi tantangan kekurangan tenaga kerja terampil.
Pemerintah akan memperkenalkan mekanisme baru untuk mengatasi masalah upah yang stagnan dan jam kerja panjang.
Tujuannya adalah mempertahankan talenta agar tidak meninggalkan industri.
Baca juga:
- Turis Ziarah ke Lokasi Anime dan Manga Bikin Jepang Untung
- Jepang Targetkan Ekspor Video Game sampai Anime dengan Nilai Capai Rp 2.119 Triliun
Langkah pemerintah Jepang tersebut merupakan bagian dari rencana lima tahun untuk memperkuat sektor hiburan sebagai salah satu andalan ekspor negara itu.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengumumkan bahwa dukungan tersebut juga akan dibarengi dengan penguatan upaya penanggulangan pembajakan melalui investigasi dan penegakan hukum yang lebih ketat.
Pemerintah juga mencatat bahwa kerugian akibat pembajakan konten dari industri hiburan Jepang mencapai sekitar 2 triliun yen secara global.
Demi mengatasinya, kerja sama akan diperkuat dengan kelompok industri yang mencakup perusahaan anime.
Menurut data pemerintah Jepang, nilai ekspor sektor hiburan Jepang mencapai 5,8 triliun yen pada 2023.
Angka ini meningkat dari 1 triliun yen pada 2010. Pemerintah menargetkan ekspor industri hiburan mencapai 20 triliun yen pada 2033.
© Kyodo News