Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Jepang Targetkan Ekspor Video Game sampai Anime dengan Nilai Capai Rp 2.119 Triliun

Kompas.com - 12/Jun/2024, 11:30 WIB
Pengunjung Anime Festival Asia Indonesia 2024  (AFA ID 2024) berfoto bersama patung balon Anya Forger Spy X Family di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
Lihat Foto
Pengunjung Anime Festival Asia Indonesia 2024 (AFA ID 2024) berfoto bersama patung balon Anya Forger Spy X Family di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).

Jepang ingin memperluas pasar video game, manga, dan anime di luar negeri sebanyak empat kali lipat dalam waktu sekitar satu dekade, kata pemerintah Jepang seperti mengutip kantor berita AFP.

Pemerintah Jepang bertujuan meningkatkan ekspor aset budaya itu hingga 20 triliun yen atau sekitar Rp 2.119 triliun pada 2033 sesuai dengan revisi strategi "Cool Japan" yang dirilis pada Selasa (4/6/2024).

“Dalam beberapa tahun terakhir, konten seperti anime dan manga telah memainkan peran yang sangat penting dalam menarik lebih banyak anak muda di luar negeri, dan menjadi ‘pintu gerbang’ mereka ke Jepang,” kata dokumen strategi tersebut.

Jepang, tempat lahirnya komik dan kartun epik seperti "Dragon Ball" dan waralaba game dari "Super Mario" hingga "Final Fantasy", memandang industri kreatif sebagai pendorong pertumbuhan yang setara dengan baja dan semikonduktor.

Sektor game, anime, dan manga Jepang meraup 4,7 triliun yen atau sekitar Rp 488,9 triliun dari luar negeri pada 2022.

Angka itu mendekati ekspor microchip sebesar 5,7 triliun yen atau sekitar Rp 590,8 triliun, menurut data pemerintah Jepang.

Baca juga: 5 Lokasi Wisata Nostalgia di Jepang untuk Para Penggemar Anime Era 90-an

Mandarake Complex tempat belanja pecinta anime dan manga
Mandarake Complex tempat belanja pecinta anime dan manga

Tren layanan streaming yang dipicu oleh pandemi membantu meningkatkan profil anime secara global, termasuk franchise seperti "Demon Slayer" yang menjadi hit box office global.

Fenomena Vtuber, YouTuber animasi virtual, yang bermain video game juga membantu meningkatkan soft power internasional Jepang.

Jepang menargetkan pemasukan sebesar 50 triliun yen atau Rp 5.184 triliun pada 2033 dari penggabungan berbagai sektor.

Sektor yang dimaksud seperti video game, manga, anime; serta industri terkait termasuk fesyen, kosmetik, dan pariwisata inbound.

Strategi itu juga termasuk rencana menindak keras situs pembajakan ilegal yang mendistribusikan anime dan manga secara gratis dalam berbagai bahasa termasuk Inggris dan Vietnam.

Memperkuat tindakan terhadap situs pembajakan sangat penting untuk memperluas pasar global.

Baca juga: 3 Rekomendasi Museum yang Wajib Dikunjungi Pecinta Anime

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Most Popular