Umeshigoto, Cara Orang Jepang Olah Buah Plum Jadi Umeboshi dan Sirup

Makanan khas Prefektur Wakayama, Jepang: umeboshi atau asinan buah plum. KARAKSA MEDIA PARTNER

Saat hujan pertama tsuyu mulai membasahi jendela dapur di Jepang, aroma khas musim ini pun muncul. Masa ini dikenal juga sebagai 'hujan buah plum'.

Di atas meja, mangkuk besar berisi buah ume berwarna hijau giok menebarkan wangi seperti almond yang berpadu dengan aroma kayu lembap.

Inilah penanda datangnya umeshigoto atau secara harfiah berarti 'pekerjaan prem'.

Orang Jepang mengolah buah plum mentah menjadi acar, sirup, atau minuman keras yang akan menyemarakkan hidangan hingga musim panas berlalu.

Baca juga:

Aktivitas Dapur di Musim Buah Plum

Di dapur, jemari mulai mencabut batang kecil yang melekat erat pada buah ume.

Stoples kaca berdenting dan gula batu beradu seperti hujan es saat ditumpuk bersama buah secara berlapis.

Sebagian orang menaburkan garam kasar di atas ume kuning yang mulai matang untuk dijadikan umeboshi.

Lalu, menindihnya dengan batu sungai yang telah dipoles, sementara suara hujan menjadi latar alami.

Dalam satu rumah, tiga aroma hadir bersamaan: aroma alkohol tajam dari umeshu, wangi manis dari sirup buah yang mulai mengalir, dan sensasi laut dari ume yang diasinkan.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!