Pemerintah Jepang berencana menyalurkan 210.000 ton cadangan beras ke pasar sebagai respons terhadap kenaikan harga beras yang membebani anggaran rumah tangga.
Harga rata-rata beras di supermarket Jepang sebelumnya berkisar antara 2.000 yen hingga 2.200 yen per lima kilogram hingga sekitar Juni tahun lalu.
Namun, sejak saat itu, harga terus meningkat. Di 23 distrik Tokyo, harga beras eceran mencapai 4.000 yen untuk lima kilogram beras.
Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Taku Eto, mengumumkan kebijakan ini dalam konferensi pers usai rapat kabinet pada Jumat (14/2/2025).
Penyaluran cadangan beras akan dilakukan melalui proses lelang, dengan tahap awal sebesar 150.000 ton yang dijadwalkan mulai pertengahan Maret.
Jumlah untuk tahap selanjutnya akan ditentukan berdasarkan evaluasi distribusi beras di pasar, seperti melansir Xinhua pada Jumat (14/2/2025).
Pemerintah Jepang berencana membeli kembali jumlah beras yang sama dari pembeli dalam waktu satu tahun untuk mengurangi dampak jangka panjang terhadap harga beras.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang berhati-hati dalam menyalurkan cadangan beras, dengan harapan bahwa harga akan stabil seiring tersedianya hasil panen baru.
Namun, pemerintah mengubah kebijakan dan memprioritaskan stabilitas harga serta kesejahteraan konsumen karena harga beras terus melonjak.
Kebijakan penyaluran cadangan beras ini diharapkan dapat membantu menekan harga dan memberikan kelegaan bagi konsumen yang terdampak kenaikan harga pangan.
Baca juga: