Tips Bermedia Sosial dalam Budaya Kerja Jepang, Hindari Follow Rekan Kerja atau Atasan

Ilustrasi orang Jepang memakai handphone untuk akses media sosial. DOK. PAKUTASO

Media sosial memiliki peran unik dalam budaya kerja Jepang, termasuk mencerminkan nilai-nilai, etika, dan norma profesional di negara tersebut.

Meskipun media sosial dapat mendekatkan kita satu sama lain, berikut adalah beberapa poin penting tentang bagaimana digunakan di Jepang dalam kaitannya dengan pekerjaan:

Tips bermedia sosial dalam budaya kerja Jepang

1. Batasan Profesional di Media Sosial

Para profesional di Jepang cenderung menjaga batas yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Umumnya, karyawan menghindari menghubungkan diri dengan rekan kerja atau atasan di platform media sosial pribadi seperti Facebook atau Instagram.

2. Berhati-hati dalam Memposting  

Pekerja di Jepang umumnya berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan di media sosial.

Mereka menghindari membagikan opini kontroversial atau hal-hal yang dapat mencerminkan citra buruk terhadap perusahaan atau diri mereka sendiri.  

Berbagi foto dengan rekan kerja juga biasanya dihindari tanpa izin sebelumnya.

Selain itu, karyawan berusaha menjaga citra positif, karena postingan yang tidak pantas dapat merusak reputasi atau bahkan menyebabkan tindakan disipliner.

3. Kebijakan Perusahaan tentang Media Sosial

Banyak perusahaan di Jepang memiliki kebijakan ketat terkait media sosial.

Karyawan sering diberi instruksi untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif perusahaan atau memposting apa pun yang dapat merugikan reputasi perusahaan.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!