Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

3 Cara Bilang Aku Berubah Pikiran dalam Bahasa Jepang

Kompas.com - 24/Sep/2024, 15:15 WIB
Ilustrasi dua pekerja sedang melihat handphone. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Lihat Foto
Ilustrasi dua pekerja sedang melihat handphone. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Ohayo Gozaimasu!

Saya Nihongo Ojisan, dalam seri ini saya akan membahas pengalaman belajar bahasa Jepang sebagai orang asing di perusahaan Jepang. 

Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang rasa frustrasi saya saat mencoba menyampaikan frasa, "Saya berubah pikiran" dalam bahasa Jepang serta bagaimana saya menyadari bahwa di Jepang hal itu disampaikan secara lebih tidak langsung.

Seni mengubah pikiran seseorang tindakan sederhana dalam bahasa Inggris, tetapi nuansanya berbeda dalam bahasa Jepang.

Di Jepang, kamu mungkin pernah mengalami momen frustrasi ketika ingin menyampaikan kamu berubah pikiran.

Terjemahan langsung tampaknya tidak menangkap esensi dari apa yang ingin kamu katakan.

Mari kita dalami teka-teki linguistik ini dan jelajahi cara mengekspresikan perubahan pikiran dengan anggun dalam bahasa Jepang.

Baca juga: 6 Peribahasa Jepang Musim Gugur, Salah Satunya Tentang Perasaan Wanita

Dilema terjemahan langsung

Dalam bahasa Inggris, mengatakan "Saya berubah pikiran" adalah hal yang mudah.

Namun, saat kamu mencoba menerjemahkannya secara langsung ke dalam bahasa Jepang, mungkin akan merasa bingung.

Frasa "気が変わった" (ki ga kawatta) secara harfiah berarti "perasaan saya telah berubah," tetapi tidak memiliki bobot atau kejelasan yang sama dengan padanannya dalam bahasa Inggris. 

Komunikasi tidak langsung lebih disukai dalam budaya Jepang, frasa ini mungkin terdengar tiba-tiba atau bahkan membingungkan.

Frustrasi karena nuansa bahasa

Bayangkan ini: kamu sedang dalam rapat dengan rekan kerja Jepang dan setelah berpikir sejenak, kamu memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda dari yang awalnya disarankan. 

Kamu dengan percaya diri mengatakan, "気が変わった," tetapi malah disambut dengan tatapan bingung.

Struktur kalimatnya terasa tepat, tetapi nuansanya tidak tepat.

Seolah-olah kamu telah melempar bola lengkung ke dalam permainan yang berkembang pesat di lapangan lurus.

Menemukan ungkapan yang tepat

Jadi, bagaimana kamu mengungkapkan perubahan pikiran tanpa menimbulkan kebingungan? Berikut beberapa frasa yang mungkin membantu:

1. 考え直しました (Kangae naoshimashita)

Frasa ini berarti "Saya telah memikirkannya kembali" dan merupakan cara yang lebih sesuai secara budaya untuk mengungkapkan bahwa kamu telah mempertimbangkan kembali posisimu.

Frasa ini menyiratkan proses yang penuh pertimbangan, bukan keinginan yang tiba-tiba.

2. やっぱり (Yappari)

Ini adalah kata serbaguna yang dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa, kamu telah memutuskan untuk memilih opsi yang berbeda setelah merenungkannya.

Frasa ini bersifat kasual dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

3. 再検討しました (Saikentou shimashita)

Berarti "Saya telah meninjaunya kembali," frasa ini cocok untuk situasi yang lebih formal, seperti rapat bisnis, yang memerlukan nada yang lebih hati-hati.

Baca juga: Wasei Eigo, Kosakata Bahasa Inggris Buatan Orang Jepang

Konteks budaya

Memahami konteks budaya adalah kuncinya. Di Jepang, keputusan sering kali dibuat dengan pertimbangan yang matang, dan mengubah pikiran terkadang dianggap sebagai tindakan yang tidak tegas.

Oleh karena itu, saat kamu perlu mengungkapkan perubahan pikiran, penting untuk mengomunikasikan bahwa kamu telah memikirkannya dengan matang.

Menggunakan frasa yang menyiratkan pertimbangan ulang atau peninjauan dapat membantu menyampaikan pesan ini dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Menavigasi nuansa bahasa dan budaya Jepang dapat menjadi tantangan, terutama saat mengungkapkan sesuatu yang tampaknya sederhana seperti perubahan pikiran.

Dengan memilih kata-kata dengan hati-hati dan memahami implikasi budaya, kamu dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan menghindari momen miskomunikasi yang membuat frustrasi.

Jadi, lain kali kamu merasa perlu mengatakan "Saya berubah pikiran" dalam bahasa Jepang, ingatlah kiat-kiat ini dan hadapi situasi tersebut dengan percaya diri dan kepekaan budaya.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (September 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads