Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Arti Bunga Red Spider Lily atau Higanbana, Identik dengan Hal Mistis

Kompas.com - 29/04/2025, 14:38 WIB

Pernahkah kamu mendengar tentang bunga higanbana atau yang lebih dikenal dengan nama red spider lily?

Bunga yang satu ini memiliki banyak asosiasi dengan gambaran mistis, terutama dalam budaya Jepang. 

Higanbana bukan hanya sekadar bunga dengan tampilan yang indah, namun juga sarat dengan makna dan tradisi yang mendalam.

Bunga higanbana atau red spider lily identik dengan hal mistis di Jepang. Bentuk kelopak bunganya melingkar keluar.
Bunga higanbana atau red spider lily identik dengan hal mistis di Jepang. Bentuk kelopak bunganya melingkar keluar.

Deskripsi Fisik Bunga Higanbana

Bunga higanbana memiliki batang yang tipis dan panjang, serta kelopak yang melengkung ke luar membentuk pola melingkar, memberikan kesan bentuk yang unik dan menarik.

Benang sari bunga ini memanjang dan menjulur ke atas, menambah keindahan visual bunga yang satu ini.

Keunikan bentuknya sering kali membuat bunga higanbana menjadi subjek dalam berbagai karya seni dan anime terkenal, seperti Demon Slayer, Tokyo Ghoul, dan Lycoris Recoil.

Bunga ini sering muncul dalam media Jepang, dan tidak jarang dijadikan simbol dalam budaya serta nilai-nilai tradisional Jepang yang kaya.

Kehadirannya tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga penuh dengan pesan dan filosofi.

Baca juga:

Bunga red spider lily atau higanbana di Jepang dikaitkan dengan hal mistis. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Bunga red spider lily atau higanbana di Jepang dikaitkan dengan hal mistis. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Asal Usul Nama Higanbana

Nama "higanbana" berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu "higan" dan "hana".

"Higan" berarti masa ekuinoks, sementara "hana" berarti bunga.

Nama ini merujuk pada fakta bahwa bunga higanbana sering mekar saat ekuinoks musim gugur, periode yang dikenal dengan sebutan Ohigan di Jepang.

Ohigan adalah acara tradisional yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, pada Maret dan September, yang bertepatan dengan ekuinoks musim semi dan musim gugur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekuinoks adalah fenomena ketika panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia, yang diperkirakan terjadi sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.

Dalam konteks budaya Jepang, Ohigan berakar dari filosofi Buddha dan kepercayaan tradisional Jepang kuno.

Dalam ajaran Buddha, higan merujuk pada dunia akhirat atau surga yang diyakini terletak di sebelah barat.

Oleh karena itu, selama tiga hari di sekitar ekuinoks, diyakini bahwa dunia orang yang masih hidup berada paling dekat dengan dunia para leluhur yang telah meninggal.

Selama periode ini, banyak orang Jepang yang mengunjungi makam untuk memberikan penghormatan kepada roh leluhur mereka.

Bunga higanbana biasanya mekar saat musim gugur di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Bunga higanbana biasanya mekar saat musim gugur di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Makna Bunga Higanbana dalam Budaya Jepang

Bunga higanbana di Jepang memiliki makna yang cukup dalam, terkait dengan perpisahan, kematian, dan pengunduran diri.

Bunga ini sering ditemukan di dekat kuburan dan memiliki sifat beracun, yang semakin memperkuat asosiasinya dengan kematian.

Selain itu, warna merah bunga higanbana yang mencolok sering kali memunculkan gambaran darah, menambah kesan dramatis dan mistis pada bunga ini.

Namun, selain bunga red spider lily (higanbana merah), terdapat juga variasi lain seperti white spider lily dan yellow spider lily.

Masing-masing jenis bunga ini memiliki karakteristik dan keindahan yang berbeda, dengan kesan yang lebih lembut dibandingkan dengan higanbana merah.

Bunga higanbana atau red spider lily beracun, biasanya tumbuh di kuburan dan identik dengan hal mistis.
Bunga higanbana atau red spider lily beracun, biasanya tumbuh di kuburan dan identik dengan hal mistis.

Hati-hati dengan Keberadaan Bunga Higanbana

Bunga higanbana biasanya tumbuh di habitat yang terlarang bagi manusia.

Berhubung bunga ini beracun, sangat disarankan untuk menikmatinya dari kejauhan.

Meskipun memiliki daya tarik visual yang luar biasa, bunga higanbana sebaiknya tidak disentuh atau dipetik sembarangan.

Keindahannya yang menakjubkan tetap dapat dinikmati, namun selalu ingat untuk menjaga jarak.

Referensi:
Kantor Hubungan Masyarakat, Pemerintah Jepang (https://www.gov-online.go.jp/eng/publicity/book/hlj/html/202209/202209_01_jp.html)

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (September 2024)

*Artikel ini telah mengalami perubahan. Artikel asli ditulis oleh Yuharrani Aisyah yang diterbitkan pada 20 September 2024.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.