Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Pengalaman Kerja di Jepang, Pentingnya Horenso dalam Budaya Kerja

Kompas.com - 14/Aug/2024, 09:10 WIB
Ilustrasi orang menerapkan budaya kerja Jepang Horensou. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Lihat Foto
Ilustrasi orang menerapkan budaya kerja Jepang Horensou. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Dalam dunia budaya bisnis Jepang yang rumit, ada satu istilah menonjol sebagai landasan komunikasi dan kerja tim yang efektif: HoRenSou (報連相).

Konsep ini singkatan dari "Ho" (報告, laporkan), "Ren" (連絡, hubungi), dan "Sou" (相談, konsultasi).

Konsep itu menekankan pentingnya melaporkan kemajuan pekerjaan, menghubungi kolega dan atasan, serta berkonsultasi tentang berbagai masalah.

Memahami dan mempraktikkan Horensou dapat berdampak signifikan pada keberhasilan seseorang saat bekerja di Jepang.

Baca juga: Memahami Budaya Kerja di Jepang, HoRenSou

Pengalaman pribadi dengan HoRenSou

Selama masa adaptasi di perusahaan Jepang, saya banyak belajar dari pengalaman saat saya tidak mempraktikkan Hourensou.

Misalnya, ketika saya ditugaskan untuk membuat proposal suatu acara, saya hanya mengandalkan ide saya sendiri.

Akibatnya, aspek fundamental seperti visi dan misi acara tidak sejalan dengan kebutuhan perusahaan.

Saya juga melewatkan banyak poin penting karena tidak berkonsultasi dengan atasan atau mentor terlebih dahulu.

Contoh lain adalah ketika saya memutuskan untuk bekerja jarak jauh tanpa memberi tahu siapa pun terlebih dahulu. Keputusan ini menimbulkan banyak masalah.

Di Jepang, ada aturan bahwa pekerjaan harus dilakukan pada perangkat perusahaan demi alasan keamanan dan etika.

Saat itu, laptop perusahaan saya tertinggal di kantor, sehingga sulit untuk bekerja jarak jauh.

Sebagai pendatang baru, penting untuk beradaptasi dengan budaya perusahaan, rekan kerja, dan suasana kantor dengan bekerja di kantor terlebih dahulu.

Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.
Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.

Manfaat berlatih HoRenSou

HoRenSou menawarkan banyak manfaat signifikan, terutama pada tahap awal bekerja.

Berlatih Hourensou membantu kita beradaptasi lebih cepat dan efisien.

Melalui pelaporan, atasan dapat memahami kemajuan kita dan memberikan umpan balik yang membangun, membantu kita memperbaiki kesalahan, dan meningkatkan kinerja.

Pelaporan (報告, Ho): menyampaikan kemajuan dan hasil kerja secara berkala kepada atasan dan tim untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama.

Transparansi ini memungkinkan umpan balik dan penyesuaian yang tepat waktu, pada akhirnya membuahkan hasil yang lebih baik.

Menghubungi (連絡, Ren): memberi tahu secara aktif pihak terkait tentang informasi yang diperlukan, membantu membangun hubungan dan kepercayaan dengan rekan kerja dan atasan.

Kontak rutin juga menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pekerjaan kita.

Konsultasi (相談, Sou): mencari saran dan solusi atas suatu masalah kepada atasan dan mentor sangat penting untuk pemecahan masalah yang efektif.

Belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain membantu meningkatkan keterampilan dan pemahaman kita.

Lebih jauh lagi, Hourensou menciptakan budaya tempat kerja yang lebih kooperatif dan terbuka.

Kita menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat dan saran orang lain dengan melaporkan, menghubungi, dan berkonsultasi secara berkala.

Hal ini menumbuhkan lingkungan yang mendukung dan penuh rasa hormat, sehingga  meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.

Baca juga: Memahami Horenso: Perjalanan Belajar dan Adaptasi dengan Budaya Kerja Jepang

Ilustrasi wawancara online atau wawancara daring untuk kerja di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi wawancara online atau wawancara daring untuk kerja di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Perbandingan dengan budaya kerja Indonesia

Menurut pengalaman saya, praktik Hourensou di Indonesia tidak begitu umum.

Budaya kerja di Indonesia cenderung lebih mandiri dengan pelaporan dan kontak yang lebih jarang.

Karyawan sering kali bekerja lebih mandiri dan jarang melaporkan kemajuan mereka kepada atasan.

Namun, memperkenalkan Hourensou juga dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan di Indonesia.

Karyawan dapat meningkatkan efisiensi dan kerja sama tim mereka dengan laporan, kontak rutin, dan konsultasi.

Pelaporan rutin membantu supervisor melacak kemajuan dan memberikan umpan balik yang diperlukan.

Komunikasi aktif memastikan semua pihak terkait menerima informasi yang diperlukan, serta konsultasi membantu memecahkan masalah dengan cepat dan efektif.

Mengadopsi Hourensou dapat menciptakan lingkungan tempat kerja yang lebih terbuka dan kooperatif di Indonesia.

Budaya Hourensou dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan hubungan positif di antara karyawan.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman saya, berlatih Hourensou sangat penting bagi siapa pun yang bekerja di perusahaan Jepang.

Tidak hanya membantu dalam beradaptasi dengan budaya tempat kerja melainkan juga meningkatkan komunikasi, pemecahan masalah, dan efisiensi secara keseluruhan.

Meskipun mungkin merupakan tantangan pada awalnya, manfaat Hourensou sepadan dengan usaha yang dilakukan.

Kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif, baik di Jepang maupun di tempat lain dengan memahami dan menerapkan Hourensou.

Baca juga: Apa Itu Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang?

Ulasan di atas disampaikan oleh Hoshimachi Yozora, warga Indonesia yang bekerja di Tokyo. Ia suka menonton Anime, bermain game, dan menjelajahi tempat-tempat yang kurang dikenal di Tokyo, terutama lokasi-lokasi yang ditampilkan dalam Anime.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Agustus 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads