Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Cosplayer Seluruh Dunia Berkumpul di Nagoya Jepang, Lombakan Kostum Terbaik

Kompas.com - 3/Aug/2024, 20:16 WIB
World Cosplay Summit Diadakan di Kota Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang; pada 2-4 Agustus 2024. (AFP/PHILIP FONG)
Lihat Foto
World Cosplay Summit Diadakan di Kota Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang; pada 2-4 Agustus 2024. (AFP/PHILIP FONG)

Nagoya kembali menyelenggarakan acara cosplay tingkat dunia tahunan atau World Cosplay Summit pada 2 sampai 4 Agustus 2024.

Setiap musim panas, Kota Nagoya di Prefektur Aichi rutin mengadakan World Cosplay Summit sejak 2003.

Salah satu rangkaian acara World Cosplay Summit ialah kompetisi cosplay alias mengenakan kostum karakter Jepang.

Melansir kantor berita AFP, tim dari 36 negara dan wilayah berkompetisi di Nagoya pada Sabtu (3/8/2024).

Mereka memakai kostum rumit, gaya rambut penuh warna, sekaligus sikap layaknya karakter dari anime, manga, maupun video game pilihan masing-masing.

"Orang-orang benar-benar berkomitmen pada kompetisi cosplay," kata Lettie Shiels dari Inggris yang memenangkan kontes tahun lalu bersama rekan setimnya Claudia Maw.

"Kita tidak hanya berbicara tentang (persiapan cosplay pada) akhir pekan dan malam hari, saya mungkin tidur sekitar empat jam selama beberapa bulan," katanya kepada AFP.

Pasangan yang menggunakan nama panggung Tsupo dan Clood ini bertemu di lingkungan cosplay lebih dari satu dekade lalu.

Hobi mereka telah berubah dari subkultur kerajinan DIY menjadi fenomena global.

Menyempurnakan keterampilan otodidak mulai dari tata rias hingga prostetik, pembuatan gaun, dan desain alat peraga adalah bagian penting dari cosplay.

Kontestan cosplay di World Cosplay Summit 2024 dinilai berdasarkan keakuratan dan kualitas kostum mereka.

Baca juga: 3 Tempat Wisata Anak di Nagoya Jepang, Wajib Kunjungi LEGOLAND Japan

Cosplayer di World Cosplay Summit di Nagoya pada Sabtu (3/8/2024). (Photo by Philip FONG / AFP)
Cosplayer di World Cosplay Summit di Nagoya pada Sabtu (3/8/2024). (Photo by Philip FONG / AFP)

"Mereka (juri) sangat ketat dalam hal itu. Kamu memiliki gambar referensi, dan semuanya harus sama persis. Jika ada yang kurang, poin kamu akan dikurangi," jelas Shiels.

Lettie Shiels dan Claudia Maw kali ini menjadi juri kompetisi cosplay pada World Cosplay Summit 2024.

Peserta kompetisi cosplay harus menampilkan pertunjukan berdurasi dua setengah menit sesuai karakter kostum masing-masing.

"Saya ingin merasa terlibat. Saya ingin merasa mereka menyukai materi sumbernya yang akan terlihat dalam koreografi, akting, dan efek visual," kata Shiels.

Baca juga: 5 Lokasi Wisata Nostalgia di Jepang untuk Para Penggemar Anime Era 90-an

Cosplayer dari Swedia, Henrik Pilerud, mengenakan kostum Totoro pada World Cosplay Summit 2024 di Nagoya, Jepang pada Sabtu (3/8/2024). (AFP/PHILIP FONG)
Cosplayer dari Swedia, Henrik Pilerud, mengenakan kostum Totoro pada World Cosplay Summit 2024 di Nagoya, Jepang pada Sabtu (3/8/2024). (AFP/PHILIP FONG)

Cerita di balik kompetisi cosplay

Ada beberapa aturan dasar dalam cosplay misalnya dilarang menggunakan darah seperti luka berdarah dan memar, kostum yang memperlihatkan terlalu banyak kulit atau pakaian dalam, serta seragam asli.

Di balik layar menjelang babak pertunjukan, tekanan meningkat bagi tim peserta kompetisi.

Masing-masing terdiri dari dua peserta yang telah membawa semua perlengkapan buatan mereka melalui penerbangan internasional.

Setiap tim dipilih di babak penyisihan nasional, mirip dengan Eurovision (kontes menyanyi di Eropa).

Tahun ini para cosplayer datang dari berbagai negara termasuk Perancis, Afrika Selatan, India, Mongolia, dan Thailand.

Di salah satu ruang ganti bersama, Irina Tsapreva dari Bulgaria cosplay karakter "Mononoke".

"Saya suka banyak hal tentang cosplay. Saya dari dulu memang selalu suka karnaval dan berdandan, jadi ini seperti liburan bagi saya," kata Tsapreva.

Dia memiliki gelar master dalam desain kostum teater.

Kemampuan itu membantu Tsapreva saat menyulam kostum dengan sutra dan membuat semuanya dari awal, termasuk merakit sepatu kayu tradisional Jepang.

Kontestan kompetisi copslay memiliki pekerjaan yang bervariasi dari guru taman kanak-kanak hingga pekerja inovasi perawatan kesehatan.

Menurut copslayer dari Swedia bernama Henrik Pilerud, awalnya cosplay cuma hobi tetap ia menjadikannya lebih serius.

Pada kompetisi kali ini, Pilerud cosplay sebagai "Totoro" dengan mata dapat bergerak, karakter dari "My Neighbour Totoro" ciptaan Studio Ghibli pada 1988.

Meskipun tidak nyaman menggunakan kostum berbulu, Pilerud tak keberatan karena ia melihat penonton lain menyukainya.

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Nagoya Jepang, Kuil dan Kastil Kaya Sejarah

 

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads