Bagi orang yang ingin bekerja di Jepang, menguasai keigo (敬語) sangatlah penting.
Bentuk bahasa hormat ini sudah tertanam dalam budaya perusahaan Jepang, terutama dalam hubungan hierarki antara senior dan junior.
Sebagai junior, sangat penting untuk merendahkan diri dan menunjukkan rasa hormat kepada senior melalui penggunaan keigo dengan benar.
Awalnya, saya berasumsi bahwa lulusan baru Jepang menguasai keigo dengan baik.
Setidaknya mereka memiliki pengalaman menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari sebelum memasuki dunia kerja. Namun, saya salah.
Banyak penduduk asli Jepang yang mulai bekerja setelah lulus dari universitas tetapi belum mengenal keigo atau baru mulai mempelajarinya.
Baca juga: Mengintip Pengalaman Pekerja Indonesia yang Bekerja di Jepang
Meskipun penutur asli mungkin mempunyai keuntungan karena lebih terbiasa mendengar keigo, tetapi tidak berarti mereka mahir dalam menggunakannya, baik dalam pidato maupun tulisan.
Manajer saya menyampaikan bahwa setiap karyawan baru di perusahaan mengalami kesulitan dengan keigo, baik penduduk asli Jepang maupun orang asing.
Beberapa perusahaan mungkin tidak memerlukan keigo untuk komunikasi sehari-hari.
Namun, keigo sangat diperlukan dalam situasi tertentu seperti menulis email, bertemu dengan klien, atau melakukan presentasi.
Gagal menggunakan keigo dalam situasi tersebut dianggap kasar, tidak sopan, dan agak tidak dewasa.
Baca juga: Mengenal Budaya Kerja Horenso di Jepang
Pada hari pertama saya bekerja, ada upacara pembukaan.
Semua karyawan baru harus menyampaikan pidato atau kalimat motivasi di depan para jajaran eksekutif perusahaan, termasuk CEO.
Sebagai orang Indonesia yang tentunya bukan penutur asli, saya memperhatikan bahwa banyak karyawan baru orang Jepang lebih memilih bentuk tuturan yang sopan (teineigo) daripada keigo.
Salah satu alasannya mungkin karena mereka baru menggunakan keigo saat upacara tersebut dan mereka tidak memiliki pengalaman menggunakan keigo sebelumnya.
Pengalaman ini menyoroti bahwa tantangan menguasai keigo tidak hanya dialami oleh orang asing.
Bahkan, penutur asli bahasa Jepang pun menghadapi kesulitan dalam mempelajari dan menerapkan keigo dengan benar.
Oleh karena itu, penting bagi karyawan baru dan karyawan penutur asli bahasa Jepang untuk dilatih cara menggunakan keigo.
Selain itu, mereka juga harus praktik menggunakan keigo yang tepat untuk memastikan komunikasi berjalan lancar dan saling menghormati di tempat kerja.
Baca juga: Kata-kata Anime yang Tidak Boleh Digunakan di Tempat Kerja
Ulasan di atas disampaikan oleh GAS kun, orang Indonesia yang bekerja di Tokyo. Hobi GAS kun bermain bulu tangkis, mendengarkan musik seperti lagu anime dan lagu rock, serta belajar bahasa Jepang.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2024)