Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Mengapa Orang Jepang di Tokyo Lebih Senang Berjalan Kaki?

Kompas.com - 24/05/2024, 14:08 WIB

OhayoJepang - Tokyo, ibu kota Jepang yang ramai. Kota ini terkenal karena sistem transportasi umum yang efisien dan infrastruktur ramah pejalan kaki. 

Kegemaran warga Jepang berjalan kaki ini sangat kontras dengan gaya hidup di Indonesia, di mana aplikasi transportasi berbasis online membuat kita semakin enggan berjalan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford, orang Indonesia merupakan salah satu orang yang berjalan paling lambat di dunia.

Baca juga: Jalan-jalan ke Istana Kekaisaran Tokyo, Sudah Ada Sejak Zaman Edo

Fenomena ini disebabkan oleh kemudahan yang diberikan oleh aplikasi transportasi online, seperti dilansir dari Jakarta Post.

Salah satu anggota kami yang berasal dari Indonesia, ketika pindah ke Jepang, terkejut dengan perbedaan mencolok dalam kecepatan berjalan antara orang Indonesia dan Jepang. 

Di Tokyo, berjalan kaki bukan hanya sebuah kebutuhan tetapi juga sebuah gaya hidup, yang sudah tertanam dalam budaya dan infrastruktur kota. 

Kita tentu bertanya-tanya, kenapa sih orang Jepang, terutama di Tokyo, sangat senang berjalan kaki? Berikut pemaparan yang berhasil dihimpun oleh Ohayo Jepang.

1.Kenyamanan transportasi umum

Shibuya
Shibuya

Sistem transportasi umum Tokyo adalah salah satu yang paling efisien di dunia. Jaringan kereta api dan kereta bawah tanah yang luas di kota ini menjadikannya sangat mudah untuk bepergian dari satu titik ke titik lain tanpa memerlukan mobil. 

Efisiensi ini begitu nyata sehingga aplikasi ride-hailing, yang baru saja disetujui untuk digunakan, ternyata tidak sepopuler yang diharapkan. 

Baca juga: Pecinta Kucing Wajib Kunjungi Kuil Gotokuji Tokyo, Ada Apa Saja?

Menurut laporan Yahoo News, permintaan terhadap layanan ini masih relatif rendah, terutama karena pilihan transportasi umum yang ada sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat.

2. Infrastruktur ramah pejalan kaki

Infrastruktur Tokyo dirancang dengan mempertimbangkan pejalan kaki. Trotoar yang lebar, tempat penyeberangan khusus pejalan kaki, dan jalur yang terpelihara dengan baik menjadikan berjalan kaki sebagai moda transportasi yang menyenangkan dan nyaman. 

Kota ini juga memiliki banyak taman dan ruang hijau, memberikan banyak kesempatan untuk berjalan-jalan santai dan beraktivitas di luar ruangan.

3. Sikap budaya suka berjalan

Rekomendasi restoran di dekat Stasiun Shibuya
Rekomendasi restoran di dekat Stasiun Shibuya

Di Jepang, jalan kaki sering dianggap sebagai cara yang sehat dan efisien untuk bepergian. Sikap budaya tersebut tercermin dari rutinitas sehari-hari warga Tokyo yang terbiasa berjalan cepat untuk naik kereta, berangkat kerja, atau menjalankan keperluan. 

Hal ini sangat kontras dengan laju perjalanan yang lebih lambat di Indonesia, dimana ketergantungan pada aplikasi transportasi online menjadikan berjalan kaki tidak begitu diperlukan lagi.

4. Manfaat yang didapatkan kota karena warganya berjalan kaki

Kemampuan berjalan kaki di Tokyo menawarkan banyak manfaat. Hal ini mendorong gaya hidup yang lebih sehat, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan menurunkan emisi karbon. 

Baca juga: Restoran Kari Ala Jepang yang Wajib Dicoba di Kanda, Tokyo!

Selain itu, berjalan kaki memungkinkan penduduk dan pengunjung untuk menjelajahi kota dengan lebih dekat, menemukan permata tersembunyi dan atraksi lokal yang mungkin terlewatkan saat bepergian dengan mobil.

Kesimpulan

Tokyo memberikan contoh bagaimana menjadi kota yang ramah terhadap pejalan kaki. Sistem transportasi umum yang efisien, infrastruktur ramah pejalan kaki, dan sikap budaya terhadap berjalan kaki menjadikannya model perencanaan kota. 

Bagi mereka yang berasal dari negara seperti Indonesia, dimana berjalan kaki jarang dilakukan, Tokyo menawarkan perubahan suasana yang menyegarkan dan gambaran sekilas tentang manfaat gaya hidup berjalan kaki.

Halaman:
Editor : Dian Reinis Kumampung

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.