OhayoJepang - Apakah ada cara untuk menjadikan omotenashi, konsep keramahtamahan tradisional Jepang yang dibanggakan khalayak Jepang, menjadi sarana untuk memperbaiki perilaku para wisatawan?
Baca juga:
Jangan Makan Sambil Jalan di Kyoto!
Berwisata ke Kyoto, Bagaimana Tata Krama saat Berkunjung ke Kuil?
Pada awal tahun ini, untuk mengatasi kesalahpahaman antara para wisatawan dan khalayak Jepang, Biro Pariwisata KANSAI membuat tiga video yang direkam di tiga setting yang berbeda.
Pada akhirnya, dari semua kunjungan dan interaksi warga serta budaya, baik tuan rumah dan wisatawan berbagi tujuan yang sama: mengagumi keindahan Negeri Sakura.
Berikut isi salah satu videonya:
Setting pada video ini amat sederhana, apalagi bagi mereka yang baru saja mengunjungi Kyoto.
Seorang wanita dalam balutan kimono tengah berdiri di sebuah jalan di Distrik Gion. Dari penampilannya, kita bisa melihat ia seorang maiko, semacam geisha di Kyoto.
Kemudian, ia didekati oleh satu pasangan yang berswafoto dan seorang juru foto yang berisik. Di dekat kejadian itu, seorang wanita tua tengah makan dan satu wanita lagi tengah menikmati rokok.
Di bagian akhir, sebuah keluarga kecil Jepang melintas dan terlihat sedikit kesal. Kejadian ini disaksikan oleh seorang pria Jepang yang kemudian mengeluarkan sebuah teropong monokular untuk menerawang pikiran tiap orang tersebut.
Kejadian itu kemudian berjalan mundur, kali ini dengan tambahan pikiran tiap-tiap pemain kunci dalam kejadian tersebut.