Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Mari Berkenalan dengan Budaya Jepang

Kompas.com - 31/Jul/2019, 10:25 WIB
ILUSTRASI - Musim sakura di Jepang
Lihat Foto
ILUSTRASI - Musim sakura di Jepang

Setelah periode Sengoku (masa peperangan), pemerintahan yang lebih stabil pun lahir, periode ini disebut zaman Edo. Ini merupakan era damai yang berlangsung cukup lama. Era ini juga dikenal sebagai masa-masa Jepang terisolasi dari negara-negara lain dan pengaruh budaya asing. Pada periode ini pula, budaya untuk rakyat jelata mulai berkembang, seperti pentas teater kabuki dan bentuk seni Ukiyo.

Pada akhirnya, kejayaan Shogun Edo pun runtuh. Berikutnya adalah pemerintahan Meiji yang lebih mengadopsi sistem modern. Modernisasi masyarakat Jepang yang begitu cepat terjadi karena secara aktif menggabungkan budaya dan institusi Barat ke masyarakat Jepang, sebuah hal yang asing sebelumnya bagi Jepang. Budaya yang glamor pun berkembang. Namun kekuatan militer secara bertahap mulai muncul dan berujung pada beberapa tragedi perang termasuk Perang Dunia II. 

Jepang yang kalah dalam perang, mengalami kehancuran pada masa itu. Hanya saja, Jepang mampu bangkit dan pulih dari keterpurukan dengan adanya industrialisasi yang berkembang cepat. Kemudian muncul kekuatan industri pembangkit tenaga listrik, pabrik otomotif, dan peralatan rumah tangga. Sektor industri yang kini begitu identik dengan Jepang. 

Dengan hal-hal ini, perkembangan ekonomi Jepang yang begitu cepat. Pada masa-masa ini pula, budaya kuliner tercipta. Begitu pula budaya pop seperti animasi, manga, dan karaoke, pun terlahir. Semuanya menjadi begitu populer di seluruh dunia. 

Orang Jepang

Apa gambaran yang muncul di benak kamu saat memikirkan orang Jepang? Mungkin sikap mereka yang terkenal sopan dan pendiam. Beberapa orang menilai orang Jepang sebagai pribadi yang sulit mengutarakan apa yang ada di benak mereka sehingga pikiran mereka sulit dimengerti. 

Tipikal orang Jepang menjunjung tinggi sikap yang tahu diri (haji) dan sopan santun (kenson). Hal ini yang membuat orang Jepang begitu memedulikan apa yang dirasakan orang lain atau masyarakat terhadap dirinya. 

Orang Jepang dikenal memegang konsep honne dan tatemae. Hal ini berarti orang Jepang cenderung menampilkan ekspresi yang ia tunjukkan di depan umum berbeda dengan perasaan sesungguhnya yang ada di dalam hatinya. 

(Baca:  Hourenso)

(Baca: 5S)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.