Ritual Penyucian Diri Berusia Ratusan Tahun di Kuil Jepang Jadi Berubah Gara-gara Corona

Air keluar dari mulut patung naga. KARAKSA MEDIA

OhayoJepang - Dengan adanya pandemi Covid 19, pendeta kuil di Tokyo merasa khawatir dengan kemungkinan ritual tradisional di kuil bisa menyebabkan penyebaran virus.

Oleh karena itu, beberapa kuil memberikan solusi alternatif saat berkunjung ke kuil. Ketika pengunjung melangkah ke halaman sebuah kuil Shinto di Jepang, salah satu hal pertama yang harus diperhatikan adalah paviliun kecil yang disebut chozuya.

Chozuya merupakan tempat cuci tangan yang memiliki air mancur dan dikeluarkan melalui mulut patung Dewa Naga yang terbuat dari batu. 

Baca juga: Tata Cara Mengunjungi Kuil Shinto

Sebelum masuk ke area dalam kuil, pengunjung diwajibkan mampir ke Chozuya untuk menyucikan diri dengan cara membilas tangan dan membasuh mulut menggunakan air yang diambil dari gayung.

Menurut kepercayaan Shinto, hal ini dilakukan untuk menyucikan diri secara spiritual yang telah menjadi budaya Jepang selama berabad-abad. 

Namun, dengan adanya wabah virus Corona, hal ini mepengaruhi hampir setiap aspek kehidupan di Jepang, terutama mengenai ibadah di sebuah kuil di Tokyo barat,

Pengguna Twitter Jepang @okada37084639 mengatakan bahwa Kuil Tamamitsu menghentikan sementara waktu chozuya. 

Air mancur yang berada di Tamamitsu biasanya datang mengalir dari mulut patung naga. Namun saat ini telah dimatikan. Selain itu tidak ada gayung dan tempat air tersebut juga ditutup.

Di tempat tersebut terdapat tanda yang bertuliskan: 

"Untuk mencegah penyebaran Virus Corona, untuk membersihkan diri,  kami menyarankan dengan menggunakan pembersihan tangan dengan handsanitizer ini."

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!