Geger Budaya Balik: Perbedaan Budaya Jalan Raya Jepang dan Indonesia

Ilustrasi berkendara di Jepang. DOK. KARAKSA MEDIA

OhayoJepang - Perubahan tidak terelakkan. Saat kamu pindah ke Jepang, kemungkinan kamu akan menemukan beragam perubahan. 

Beberapa warga asing yang menetap di Jepang mengakui pelan-pelan jadi mengadopsi budaya Jepang. Bahkan tak sedikit yang menjadi berubah seperti orang Jepang. 

Karena hal ini, sebagian warga asing mengalami kesulitan saat pulang ke negara asalnya dah harus kembali beradaptasi ke budaya di negara asalnya itu. 

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Transportasi di Jepang Nyaman

Fenomena ini kerap disebut counter-culture shock atau reverse culture shock atau geger budaya balik. Hal ini terjadi saat proses kembali beradaptasi dengan budaya asal setelah pergi dan tinggal di negara lain dalam waktu lama.

Dalam artikel ini, kami akan berbagi pengalaman salah satu penulis Ohayo Jepang yang menetap di Jepang. Mereka mengalami geger budaya balik saat berada di Indonesia, terutama urusan menyetir di Jakarta dibanding di Tokyo. 

Membunyikan klakson Pencel bel

Sangat jarang mendengar orang memencet klakson mobil di Jepang. Karena bunyi klakson mobil sangat jarang terdengar di Jepang, saya sangat kaget dan nyaris bangun dari kursi ketika ada orang mengklakson mobil ke arah saya. 

Hal ini terasa lucu, karena saya sebenarnya sudah terbiasa mendengar bunyi klakson sebelumnya saat menetap di Indonesia. 

Memberikan jalan

Pengendara mobil di Jepang sangat disiplin. Saat terjadi kemacetan di jalan untuk masuk ke satu jalur dari dua jalur berbeda, mereka akan saling memberikan jalan secara bergantian.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!