Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Setelah 48 Tahun, Menara Matahari dari World Expo 1970 Siap Kembali Memukau Pengunjung

Kompas.com - 21/09/2018, 08:13 WIB

OhayoJepang - Menara Matahari dibangun untuk pameran World Exposition 1970 yang berlangsung di Jepang. Sejak saat itu, menara tersebut dipandang sebagai simbol dari Osaka. Setelah World Expo, pengunjung tidak diperbolehkan berkunjung karena ada pekerjaan restorasi.

Akhirnya setelah 48 tahun, pekerjaan perbaikan itu usai. Bagian interior dari menara saat ini menjadi pameran permanen.

“Matahari Dunia Bawah Tanah” memainkan peran sebagai prolog dari keseluruhan pameran.
“Matahari Dunia Bawah Tanah” memainkan peran sebagai prolog dari keseluruhan pameran.

Bagian dari pameran, yaitu “Matahari Dunia Bawah Tanah”, sempat dilaporkan hilang setelah World Expo 1970. Namun bagian pameran tersebut kemudian dibuat ulang dan dipamerkan.

Pohon Kehidupan berupa koleksi lima pohon berwarna yang melambangkan lima benua.
Pohon Kehidupan berupa koleksi lima pohon berwarna yang melambangkan lima benua.

Bagian pameran lainnya yaitu “Pohon Kehidupan” yang memiliki berbagai model aneka makhluk, juga dipamerkan. Untuk merasakan nuansa dramatis dari pameran tersebut, latar belakang musik berjudul “Himne Kehidupan” diperdengarkan sepanjang area pameran. Taro Okamoto, sang kreator, ingin mengekspresikan energi kehidupan melalui Menara Matahari.

Tentu saja, daftar tunggu untuk bisa berkunjung ke tempat ini begitu luar biasa. Jadi, Anda harus memesan tiket terlebih dahulu di situs web. Anda bisa memesan empat bulan sebelum kunjungan, tetapi hal tersebut juga bukan jaminan Anda bisa mendapatkan tiket. Tiket masuk ke pameran untuk dewasa diberi harga 700 yen, dengan biaya tambahan 250 yen untuk masuk ke dalam taman.

Jalur di belakang Menara berujung ke area resepsionis yang berada di lantai bawah tanah
Jalur di belakang Menara berujung ke area resepsionis yang berada di lantai bawah tanah

Menara Matahari terdiri dari dua zona yang berbeda. Zona pertama berada di lantai bawah yang merupakan area pameran “Matahari Dunia Bawah Tanah”. Zona kedua berada di lantai atas. Di sini Anda bisa menikmati Pohon Kehidupan yang telah diperbaiki.

Tampilan Matahari Dunia Bawah Tanah yang berubah dengan teknologi projection mapping.
Tampilan Matahari Dunia Bawah Tanah yang berubah dengan teknologi projection mapping.

Apa yang menyebabkan proses rekonstruksi berlangsung lama? Setelah “Matahari Dunia Bawah Tanah” dilaporkan hilang, pihak pameran tidak bisa langsung membuatnya.

Hal ini disebabkan rancangan detail cara tiap bagian dikonstruksikan, tidak disimpan. Mereka kemudian merekonstruksi benda tersebut berdasarkan foto yang dipotret saat World Expo 1970. Untungnya, hal tersebut berhasil.

Menara Dunia Bawah Tanah pada Expo 1970
Menara Dunia Bawah Tanah pada Expo 1970

Topeng emas memiliki panjang tiga meter dan lebar 11 meter. Pada zona pertama ini, Anda akan dapat merasakan nuansa World Expo seperti 48 tahun yang lalu. Hal ini karena area tersebut digunakan sebagai tempat seremonial selama World Expo 1970. Pada saat itu, area tersebut dikelilingi topeng dan patung dari seluruh dunia.

Sakura mekar, merupakan simbol dari Expo 70, tetap berada di rangka besi.
Sakura mekar, merupakan simbol dari Expo 70, tetap berada di rangka besi.

Beberapa koleksi pameran akan mengejutkan Anda, sebab koleksi-koleksi ini menampilkan rancangan yang detail. Coba lihat struktur rumit yang terdiri dari rangka besi dengan rangkaian “lengan” yang menghubungkan koridor atas dari menara. Anda bahkan bisa melihat jejak bagaimana menara diselesaikan dengan melihat panel yang dipajang di tangga.

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.