OhayoJepang - Ada banyak aturan yang khas di setiap negara atau suatu perusahaan, termasuk di Jepang. Hal ini sebagai wujud budaya yang berkembang di negara maupun perusahaan.
Panduan berikut berlaku untuk IZAKAYA yang memiliki layanan “Otohsi”. Sistem ini mengatur cara memesan makanan dan melakukan pembayaran. Izakaya merupakan kedai yang menyediakan minuman beralkohol khas Jepang yaitu sake dan hidangan pendamping saat menikmati sake.
Mari kita pelajari apa saja benda yang ada di meja kedai Izakaya. Pada panduan ini, sebagai contoh kami memakai restoran Sakura Suisan cabang Harajuku.
Informasi Tempat
Sakura Suisan—Harajuku Takeshita-guchi Branch
Alamat: B1, Gedung Harajuku Asshu, 1-19-11 Jingumae, Shibuya Ward, Tokyo
Nomor Telepon: 03-5412-3371
Hari Libur: Buka setiap hari
Jam Buka: weekday: 16:00-24:00; Sabtu dan Minggu: 14:00-24:00
*Juga buka saat jam makan siang (11:00-14:00) Senin-Jumat
Benda warna perak adalah asbak (Hai-zara). Wadah ukuran besar dan kecil di belakang asbak bisa digunakan untuk makan. Wadah yang lebih besar digunakan untuk makanan yang dimakan ramai-ramai. Wadah lebih kecil bernama “Sashi-choko”. Wadah ini digunakan untuk menaruh shoyu (kecap asin khas Jepang) dan bumbu penyedap lainnya. Benda bulat warna putih di sisi kanan foto adalah bel untuk memanggil pelayan.
Ini adalah buku menu. Anda bisa memanggil pelayan dan memesan menu dengan cara menunjuk dengan jari pada hidangan yang Anda inginkan.
Selanjutnya, kami akan memperkenalkan benda baru yang belakangan mulai banyak tersedia di beberapa Izakaya. Ini adalah menu dalam bentuk tablet untuk memesan. Anda bisa memilih dan memesan hidangan dengan tablet ini. Pesanan akan terkirim langsung ke dapur.
Tablet ini merupakan layar sentuh. Anda bisa mengganti halaman dengan menyentuh layar. Sekarang tampilan berubah untuk halaman pemesanan minuman.
Sentuh dengan lembut menggunakan ujung jari.
Selanjutnya layar berubah menjadi halaman yang menawarkan berbagai pilihan minuman beralkohol. Harap perhatikan jenis minuman dengan melihat tombol di sisi kanan atas layar.
Ini tombol yang dimaksud.
Menyentuh tombol ini membuat layar berubah dan menu akan ditampilkan dalam bahasa Inggris, China tradisional dan Korea (huruf Hangul).
Sekarang lihat bumbu dan saus penyedap. Di sisi kiri adalah shoyu atau kecap asin khas Jepang. Botol tinggi di sebelahnya adalah saus Chuno. Saus ini penyedap yang unik di Jepang karena rasanya yang manis getir. Botol selanjutnya yang berukuran lebih kecil adalah Ichimi Togarashi, semacam bubuk campuran cabai dan rempah-rempah.
Berikutnya adalah botol Ponzu. Ponzu merupakan saus dengan bahan dasar jeruk serta tambahan shoyu, cuka beras, dan dashi (kaldu masak khas boga Jepang). Ponzu biasa digunakan untuk menambahkan rasa asam pada makanan.
Sebenarnya, tempat menaruh bumbu penyedap ini punya kejutan lainnya.
Seperti yang Anda lihat, ada laci kecil yang jika ditarik berisi sumpit. Ketika Anda makan di restoran ini, Anda bisa mengambil sendiri sumpit yang tersedia pada laci tersebut. Namun, hal ini tidak berlaku di semua restoran yang ada di Jepang. Beberapa restoran menyediakan sumpit sekali pakai atau waribashi. Restoran lainnya hanya memberikan sumpit setelah makanan datang dan sesuai dengan jumlah tamu.
Ini adalah Otoshi, hidangan yang disajikan dalam wadah kecil dan biasanya tersedia tanpa Anda memesan sekalipun. Walau tidak dipesan dan dimakan, Anda tetap harus membayarnya. Ini merupakan sebuah biaya tambahan.
Hal ini merupakan kebiasaan yang berlaku pada restoran-restoran sake di Jepang. Jangan menolaknya dengan mengatakan “Saya tidak memesan itu”.
Pada beberapa restoran, nota pembayaran akan ditaruh di meja seperti tampak pada foto. Apa yang Anda pesan akan tertulis pada nota ini. Untuk restoran yang menggunakan sistem ini, ada papan untuk menaruh nota yang terletak di sisi meja.
Jika kertas nota dibalik, Anda bisa lihat detail pemesanan, harga, dan total pembayaran, seperti tampak pada foto di atas. “Otoshi pada restoran ini ditulis pada baris keempat dari bawah. Semua harga tertera dalam mata uang yen.
Di restoran ini, Anda akan mendapatkan nota pembayaran yang detail seperti tampak pada foto. Namun di beberapa restoran lainnya, pelayan sudah menghitung total jumlah pembayaran, tanpa ada rinciannya.
Setelah makan, Anda perlu membayar sebelum meninggalkan restoran. Anda bisa juga memanggil pelayan dengan memencet tombol putih dan melakukan pembayaran di meja. Cara lain adalah membawa sendiri nota pembayaran ke meja kasir seperti terlihat pada foto di atas.
Jumlah total pembayaran akan disebutkan petugas kasir. Berikan uang sesuai total tagihan. Tentu saja jika restoran tersebut menyediakan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, Anda bisa membayar dengan kartu kredit.
Jika Anda memang berniat membayar dengan kartu kredit, sebaiknya saat baru masuk restoran, Anda tanyakan terlebih dahulu pada pelayan apakah Anda bisa membayar dengan kartu kredit atau tidak.
Setelah Anda menerima kembalian, pembayaran pun selesai. Terima kasih untuk sake dan makanan yang lezat! Gochiso-sama!
Provided by Travel Photo Guide™ and Japan Walker™ (12 Februari 2018)