Lulusan SMK di Indonesia memiliki peluang besar untuk bekerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker atau SSW.
Menurut Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi Kementerian Ketenagakerjaan Gilang Amaldi, 13 persen dari 145,77 juta penduduk yang bekerja di Indonesia merupakan lulusan SMK.
"SMK juga memegang peranan penting, sehingga bagaimana kami mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja yang produktif untuk mengisi pembangunan, termasuk menjadi SSW di Jepang,” kata Gilang dalam webinar bertajuk Lulusan SMK Siap Menghadapi Tantangan Global dan Menjadi Tenaga Kerja Terampil, Unggul dan Berdaya Saing di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Menurut Gilang, status SSW adalah residensi yang diberikan pemerintah Jepang kepada pekerja asing dengan hak dan kewajiban setara pekerja lokal.
Durasi izin tinggal ini umumnya maksimal lima tahun sesuai perjanjian kerja.
Baca juga:
Melansir Antara News (27/8/2025), Gilang menegaskan bahwa pekerja asing yang ingin masuk ke Jepang melalui jalur SSW harus lulus uji keterampilan sesuai bidang yang dibutuhkan.
Beberapa kompetensi teknis yang masuk kategori SSW meliputi careworker, electric, electric and information industries, building cleaning management, construction industry, aviation industry, accommodation industry, manufacture of food and beverage, agriculture, serta food service industry.
Menurut Gilang, keterampilan tersebut banyak diajarkan di SMK di Indonesia, mulai dari teknik pengelasan, pariwisata, hingga konstruksi listrik.
“Kalau SSW ada skill test-nya, itu yang membedakan, karena tes keterampilan harus dibuktikan dengan kelulusan pendaftar,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi lulusan SMK relevan dengan kebutuhan tenaga kerja di Jepang.
Dengan persiapan yang matang, mereka memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi dan mendapatkan status residensi SSW.
Selain keterampilan teknis, kemampuan bahasa juga menjadi syarat penting untuk bekerja di Jepang.
Lulusan SMK dituntut memiliki kemahiran bahasa Jepang setidaknya setara JLPT N4 atau JFT Basic (setara A2).
Penguasaan bahasa akan mempermudah komunikasi di tempat kerja sekaligus memperbesar peluang adaptasi dengan lingkungan baru.
Di sisi lain, soft skill juga perlu ditingkatkan agar seimbang dengan hard skill yang dimiliki.
Etos kerja, kedisiplinan, kemampuan kerja sama tim, komunikasi, dan pemecahan masalah menjadi bekal dasar yang penting.
Keterampilan tersebut biasanya mulai diasah sejak masa praktik atau magang di sekolah, tetapi perlu terus dipertajam sebelum terjun ke dunia kerja internasional.
Kombinasi antara hard skill dan soft skill akan menjadi keunggulan utama lulusan SMK Indonesia saat bersaing di pasar tenaga kerja Jepang.
@ohayo_jepang Di Jepang, kebersihan bukan cuma aturan, tapi gaya hidup. Sampah nggak sembarang dibuang, tempat umum dijaga, dan semua orang sadar pentingnya lingkungan bersih. Kalau tiba-tiba jadi lebih peduli sama kebersihan setelah balik dari Jepang... itu wajar ya🥰 Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang