Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Patung Panglima Perang di Jepang Terpenggal, Pelaku Belum Diketahui

Kompas.com - 28/08/2025, 08:30 WIB

OHAYOJEPANG - Patung panglima perang abad ke-16 Toyotomi Hideyoshi di pintu masuk sebuah pusat perbelanjaan di Nagoya, ditemukan dalam kondisi tanpa kepala.

Seorang warga melaporkan kepada asosiasi pusat perbelanjaan pada Sabtu (23/8/2025) bahwa kepala patung tersebut hilang.

Bagian leher patung kemudian ditutup dengan lakban untuk mencegah kerusakan semakin parah.

Menurut perwakilan asosiasi, patung ini selama ini dianggap sebagai simbol kawasan pertokoan.

Mengutip Kyodo News (26/8/2025), asosiasi kini mempertimbangkan langkah hukum dengan melaporkan perusakan itu ke polisi.

Baca juga:

Rangkaian Perusakan Patung Tokoh Sejarah

Kasus ini menambah deretan perusakan terhadap patung tokoh sejarah di Nagoya.

Pada 2022, patung Tokugawa Ieyasu pernah dijatuhkan hingga punggungnya berlubang.

Tiga tahun sebelumnya, patung Oda Nobunaga ditemukan dalam kondisi tanpa lengan.

Patung Hideyoshi sendiri juga pernah rusak sebelum akhirnya diperbaiki.

Patung-patung ini terbuat dari plastik yang diperkuat dan dipasang di atas pedestal.

Seluruhnya merupakan sumbangan pada 2013 untuk menghiasi kawasan perbelanjaan.

Asosiasi menyebut kerusakan berulang membuat khawatir karena patung tersebut bukan sekadar dekorasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya kawasan.

Tiga Pahlawan Penyatu Jepang

Toyotomi Hideyoshi, Oda Nobunaga, dan Tokugawa Ieyasu dikenal sebagai tiga pahlawan dalam sejarah Jepang.

Ketiganya berperan penting dalam upaya menyatukan Jepang setelah lebih dari seratus tahun dilanda konflik.

Mereka lahir di wilayah yang kini termasuk Nagoya dan sekitarnya.

Karena itu, patung mereka dipajang di ruang publik sebagai bentuk penghormatan.

Keberadaan patung ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan.

Namun, perusakan terbaru terhadap patung Hideyoshi kembali menunjukkan pentingnya menjaga ikon budaya.

Ikon tersebut bukan hanya milik satu kawasan, tetapi juga bagian dari sejarah yang patut dijaga untuk generasi berikutnya.

© Kyodo News

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.