Putaran turbin itu lalu diubah menjadi listrik melalui generator.
Pembangkit listrik osmosis di Fukuoka mulai beroperasi pada 5 Agustus 2025.
Kapasitas produksi yang ditargetkan mencapai 880.000 kilowatt-jam per tahun.
Listrik tersebut akan digunakan untuk mengoperasikan fasilitas desalinasi yang menyuplai air tawar bagi kota Fukuoka dan wilayah sekitarnya.
Dengan cara ini, pembangkit tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga mendukung ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Keberadaan fasilitas ini menambah alternatif sumber daya energi di Jepang di tengah kebutuhan listrik yang terus meningkat.
Akihiko Tanioka, pakar pembangkit osmosis sekaligus profesor emeritus dari Institute of Science Tokyo, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini.
“Saya merasa terharu karena teknologi ini akhirnya bisa digunakan secara praktis,” kata Tanioka.
Ia menambahkan harapan agar pemanfaatan teknologi pembangkit listrik osmosis bisa meluas, tidak hanya di Jepang, tetapi juga ke berbagai negara.
Teknologi ini diharapkan menjadi salah satu jalan menuju masa depan energi yang lebih bersih dengan keunggulan tidak bergantung pada cuaca dan ramah lingkungan.
© Kyodo News
View this post on Instagram