Powered by
Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle Chapter 1: Akaza Returns mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada hari ini.
Kisah terbaru ini menampilkan kelanjutan perjalanan Tanjiro Kamado bersama Korps Pembasmi Iblis dalam menghadapi konfrontasi terakhir melawan Muzan Kibutsuji.
Cerita dibuka setelah seluruh anggota Korps Pembasmi Iblis menyelesaikan latihan khusus Hashira Training yang dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi iblis.
Namun, rencana itu terganggu ketika Muzan tiba-tiba muncul di kediaman Ubuyashiki, pemimpin Korps.
Kehadiran Muzan memicu situasi darurat yang membuat Tanjiro dan para Hashira segera menuju lokasi, tetapi serangan musuh menjebak mereka di sebuah ruang asing.
Ruang itu ternyata merupakan Infinity Castle, pusat kekuatan para iblis sekaligus markas besar yang menjadi arena pertempuran penentu nasib semua karakter.
Baca juga:
Tanjiro Kamado bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis setelah adiknya, Nezuko Kamado, berubah menjadi iblis akibat serangan yang menimpa keluarga mereka.
Tanjiro menjalani berbagai misi sambil berusaha mencari cara untuk memulihkan Nezuko menjadi manusia.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dan menjalin persahabatan dengan Zenitsu Agatsuma dan Inosuke Hashibira, dua anggota Korps yang memiliki kemampuan unik.
Tanjiro juga berkesempatan bekerja sama dengan para Hashira, yaitu pendekar terkuat di Korps Pembasmi Iblis, seperti Rengoku Kyojuro pada Mugen Train, Tengen Uzui di Distrik Hiburan, serta Muichiro Tokito dan Mitsuri Kanroji di Desa Penempa Pedang.
Setelah menyelesaikan program Hashira Training, seluruh anggota Korps bersiap menghadapi perang besar melawan iblis.
Latihan tersebut bertujuan memperkuat fisik, teknik, dan kerja sama tim sebelum berhadapan dengan lawan utama mereka.
Namun, situasi menjadi genting saat Muzan Kibutsuji, pemimpin para iblis, secara tiba-tiba mendatangi kediaman Ubuyashiki.
Tanjiro dan para Hashira langsung bergerak menuju lokasi, tetapi serangan Muzan menjebak mereka di ruang misterius.
Ruang tersebut ternyata adalah Infinity Castle, markas para iblis yang penuh jebakan dan menjadi pusat kekuatan musuh.
Pertempuran besar pun tak terhindarkan.
Infinity Castle menjadi arena di mana para anggota Korps Pembasmi Iblis menghadapi lawan terkuat mereka, dengan taruhan nyawa dan masa depan umat manusia.
Setiap karakter memainkan peran penting dalam pertempuran ini, menjadikan kisahnya penuh ketegangan dan momen emosional.
Tanjiro adalah remaja berhati lembut yang memiliki tekad kuat untuk menyelamatkan adiknya dari kutukan iblis.
Ia menguasai teknik Pernapasan Air dan Hinokami Kagura, serta memiliki indra penciuman yang sangat tajam untuk melacak musuh.
Di Infinity Castle, Tanjiro memikul misi besar untuk mengalahkan Muzan Kibutsuji secara langsung.
Pengalaman panjang melawan berbagai iblis telah membentuknya menjadi petarung yang tangguh dan tahan terhadap tekanan.
Keberanian serta kesetiaannya pada keluarga dan teman-temannya menjadi salah satu kekuatan terbesarnya dalam pertempuran ini.
Nezuko adalah adik Tanjiro yang berubah menjadi iblis namun tetap memiliki hati yang melindungi manusia.
Berbekal sugesti dari gurunya, Urokodaki, Nezuko mampu menahan dorongan untuk memangsa manusia.
Keunikan Nezuko terletak pada kemampuannya menaklukkan kelemahan iblis terhadap sinar matahari, sehingga ia dapat bergerak bebas pada siang hari.
Perannya di Infinity Castle semakin penting karena ia menjadi simbol harapan sekaligus kunci dalam strategi melawan Muzan dan pasukannya.
Zenitsu adalah sahabat Tanjiro yang menggunakan teknik Pernapasan Petir.
Walau sering terlihat takut dan ragu, Zenitsu justru memperlihatkan kemampuan bertarung terbaiknya ketika berada dalam kondisi sangat takut hingga tak sadarkan diri.
Pendengarannya yang luar biasa tajam membantunya mendeteksi gerakan musuh.
Selain kemampuannya, Zenitsu dikenal memiliki sifat romantis dan tingkah laku kocak yang membuat suasana kelompok menjadi lebih hidup di tengah pertempuran berat.
Inosuke adalah petarung yang selalu bersemangat dan spontan dalam menghadapi lawan.
Ia menguasai teknik Pernapasan Binatang dan selalu mengenakan topeng kepala babi yang menjadi ciri khasnya.
Dibesarkan di alam liar, Inosuke memiliki naluri tajam dan insting bertarung alami yang membuatnya mampu bereaksi cepat di medan perang.
Alih-alih gentar, ia justru merasa antusias ketika terjebak di Infinity Castle karena menganggapnya sebagai tantangan terbesar.
Kanao adalah petarung muda yang terlatih di bawah bimbingan Hashira Serangga, Shinobu Kocho.
Ia dikenal pendiam, tetapi memiliki gerakan cepat, presisi, dan penuh perhitungan.
Kanao menjadi salah satu aset penting di Infinity Castle berkat kemampuan fisik dan teknik bertarung yang matang.
Genya adalah adik dari Sanemi Shinazugawa, Hashira Angin.
Ia memiliki kemampuan unik untuk menyerap kekuatan iblis sementara waktu dengan memakan bagian tubuh musuh.
Di balik sifat kasarnya, Genya menyimpan keinginan kuat untuk melindungi orang lain dan berkontribusi dalam pertempuran.
Giyu adalah Hashira Air yang pertama kali menyelamatkan Tanjiro dan Nezuko.
Meskipun sempat meragukan kelayakannya sebagai Hashira, Giyu tetap bertarung demi memenuhi harapan sahabatnya yang telah tiada.
Sikapnya yang tenang dan prinsipnya yang kuat membuatnya menjadi figur yang dapat diandalkan dalam pertempuran di Infinity Castle.
Muichiro adalah Hashira Kabut yang dikenal jenius karena mencapai posisi Hashira hanya dalam dua bulan sejak mulai berlatih.
Usianya yang muda tidak menghalangi kemampuannya dalam menyusun strategi dan mengalahkan lawan.
Di Infinity Castle, Muichiro menjadi salah satu kekuatan utama yang menjaga keseimbangan tim.
Shinobu adalah Hashira Serangga yang memanfaatkan racun khusus untuk membunuh iblis.
Ia bertarung dengan teknik unik yang tidak mengandalkan kekuatan fisik, melainkan kecepatan dan presisi.
Pengetahuannya dalam bidang medis membuatnya memiliki peran strategis dalam pertempuran.
Mitsuri adalah Hashira Cinta dengan kepribadian ramah dan optimistis.
Ia memiliki kekuatan fisik luar biasa di balik penampilannya yang lembut.
Tekniknya yang fleksibel membuatnya mampu menyesuaikan diri di berbagai situasi pertempuran.
Obanai adalah Hashira Ular yang selalu ditemani seekor ular kecil.
Ia disiplin, tajam dalam pengamatan, dan jarang berbicara.
Perannya sangat penting untuk menjaga koordinasi tim dalam pertempuran.
Sanemi adalah Hashira Angin dengan sifat keras dan agresif.
Pengalaman pahit di masa lalu membentuknya menjadi sosok yang tegas dan sulit percaya pada orang lain.
Namun, sikapnya itu lahir dari rasa tanggung jawab yang besar untuk melindungi manusia dari ancaman iblis.
Gyomei adalah Hashira Batu yang dianggap sebagai yang terkuat di antara semua Hashira.
Ia dikenal religius dan penuh belas kasih, sering terlihat berdoa bahkan di tengah pertempuran.
Di balik kelembutannya, Gyomei memiliki kekuatan fisik luar biasa yang menjadi andalan terakhir dalam situasi kritis.
Sumber:
View this post on Instagram
