Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Kisah Nyata Perawat Korban Bom Nagasaki Difilmkan, Hadirkan Cerita yang Jarang Terungkap

Kompas.com - 12/08/2025, 18:02 WIB

Delapan puluh tahun lalu, setelah bom atom Amerika Serikat menghancurkan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, tim medis Jepang mengesampingkan keselamatan mereka sendiri untuk memberikan pertolongan.

Mereka merawat korban yang sekarat dan mengalami luka parah di tengah kota yang menjadi abu.

Kisah para perawat Palang Merah Jepang ini diangkat ke layar lebar lewat film Nagasaki: In the Shadow of the Flash karya sutradara Jumpei Matsumoto.

Menurut Kyodo News (25/7/2025), Matsumoto adalah cucu generasi ketiga penyintas bom atom.

Baca juga:

Foto tertanggal September 1945 menunjukkan sisa-sisa Gedung Promosi Industri Prefektur setelah pengeboman Hiroshima, yang kemudian dipertahankan sebagai monumen.
Foto tertanggal September 1945 menunjukkan sisa-sisa Gedung Promosi Industri Prefektur setelah pengeboman Hiroshima, yang kemudian dipertahankan sebagai monumen.

Menggambarkan Realitas Kemanusiaan di Tengah Reruntuhan

Film ini fokus pada kisah tiga mahasiswa keperawatan yang pulang ke Nagasaki dari Osaka.

Mereka sempat menikmati hari-hari tenang bersama keluarga, sebelum hidup mereka berubah total akibat ledakan bom atom.

Para mahasiswa keperawatan berjuang memberikan perawatan dengan persediaan medis terbatas.

Mereka membangun klinik darurat di tengah puing-puing, sambil menghadapi kenyataan pahit, kehilangan jauh lebih banyak nyawa daripada yang bisa mereka selamatkan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.