Pesawat Joby memiliki kemampuan lepas landas vertikal seperti helikopter, lalu berpindah ke mode terbang horizontal seperti pesawat biasa.
Teknologi ini disebut ramah lingkungan karena menghasilkan nol emisi dan memiliki tingkat kebisingan yang sangat rendah.
Pendiri dan CEO Joby Aviation, JoeBen Bevirt, menyebut Jepang sebagai tempat yang ideal untuk memulai era baru mobilitas udara.
“Di sinilah kebijaksanaan kuno, keterampilan legendaris, dan ambisi tinggi bertemu. Jepang adalah landasan luar biasa untuk mendefinisikan ulang masa depan mobilitas udara,” ujarnya.
Berbeda dengan perusahaan rintisan serupa, ANA dan Joby terlihat lebih siap meluncurkan layanan ini dalam waktu dekat.
Volocopter, startup asal Jerman yang juga mengembangkan taksi terbang listrik, mengumumkan kebangkrutan pada Desember lalu.
Volocopter sempat menargetkan peluncuran pasar pada 2025 dengan model dua penumpang, tetapi gagal melakukan uji coba penerbangan di Paris karena kendala sertifikasi mesin.
Di tengah tantangan yang dihadapi para pesaingnya, kolaborasi ANA dan Joby memberi harapan baru untuk transportasi udara masa depan di Jepang.
Jika sesuai rencana, Jepang akan menjadi salah satu negara pertama di Asia yang memiliki layanan taksi listrik terbang ramah lingkungan.
View this post on Instagram