Interaksi seperti membelai atau memeluk akan membuat Moflin belajar dan menyesuaikan perilakunya sesuai dengan kebiasaan pemilik.
Erina Ichikawa, pemimpin tim pengembang Moflin, menyebutkan bahwa proyek ini awalnya ditujukan untuk perempuan.
“Kami membayangkan teman yang bisa memberikan dukungan, bahkan saat sedang menghadapi masalah di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi,” kata Ichikawa.
Ide pengembangan robot ini bermula dari seorang insinyur Casio yang membawa prototipe robot kecil untuk menunjukkan kelucuan hewan mungil.
Dari situ, konsep Moflin terus dikembangkan hingga jadi produk jadi.
Sejak diluncurkan, Moflin berhasil terjual lebih dari 7.000 unit hingga Maret, melampaui target awal Casio.
Robot ini paling banyak diminati oleh perempuan berusia akhir 30-an hingga awal 40-an.
Sebagian pengguna bahkan membawa Moflin saat liburan atau akhir pekan.
Ichikawa menambahkan bahwa setiap Moflin menunjukkan karakter yang unik.
Siklus tidur, ekspresi emosi, dan responsnya terhadap lingkungan bisa berbeda antara satu dengan yang lain.
© Kyodo News
View this post on Instagram