Powered by
Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 'Infinity Castle -- Part 1: Akaza Returns' menarik lebih dari 9,1 juta penonton dan meraih pendapatan box office sebesar 12,87 miliar yen atau sekitar Rp 1,41 triliun.
Melansir Kyodo News (28/7/2025), pendapatan tersebut diraih hanya dalam 10 hari setelah film tayang perdana di Jepang pada 18 Juli 2025.
Hingga saat ini, rekornya masih bertahan di tingkat nasional Jepang. Namun, kiprah internasionalnya tinggal menunggu waktu.
Jika tren penonton tetap tinggi, bukan tidak mungkin Infinity Castle: Akaza Returns akan segera masuk daftar film anime terlaris.
Beberapa film anime sebelumnya juga mencatat pendapatan fantastis saat pertama kali tayang.
Simak 15 film anime terlaris di dunia pada saat tayang perdana, berdasarkan data Box Office Mojo.
Baca juga:
Film Mugen Train menjadi puncak kesuksesan franchise Demon Slayer dengan pendapatan global mencapai 469 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,7 triliun.
Kisahnya mengikuti Tanjiro Kamado yang menjalani misi baru bersama Zenitsu dan Inosuke di atas kereta misterius.
Di sana, mereka menghadapi ancaman iblis yang mampu menjerat mereka dalam mimpi.
Dirilis pada 2020, film ini menyentuh emosi penonton dengan visual memukau dan akhir yang menyayat hati.
Momen pertempuran antara Rengoku dan Akaza menjadi salah satu titik balik cerita yang tak terlupakan.
Film Your Name yang rilis pada 2016 berhasil meraup 357 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,89 triliun secara global pada saat perilisannya.
Film ini memperkenalkan Mitsuha dan Taki, dua remaja dari latar belakang berbeda yang tiba-tiba saling bertukar tubuh.
Ikatan antara keduanya terbangun meski mereka belum pernah bertemu secara langsung.
Saat mereka mencoba saling mencari, takdir membawa cerita ini ke arah yang tak terduga.
Dibalut animasi indah dan sentuhan emosional khas Makoto Shinkai, Your Name menjadi fenomena global dan memperkuat posisi Shinkai sebagai sutradara papan atas anime Jepang.
Film Suzume dirilis pada 2022 dan mencatat pendapatan global sebesar 285 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,7 triliun.
Kisahnya tentang seorang gadis bernama Suzume yang terlibat dalam misi menutup pintu-pintu bencana di seluruh Jepang.
Ia bertemu dengan pria misterius yang kemudian berubah menjadi kursi kecil hidup, dan keduanya berkelana dari satu kota ke kota lain.
Di balik elemen fantasi dan petualangan, film ini menyimpan pesan tentang kehilangan dan penyembuhan pasca trauma.
Perjalanan Suzume menyentuh banyak penonton dan mempertegas konsistensi Shinkai dalam menyampaikan cerita yang menyentuh dan personal.
Film The Boy and the Heron karya Hayao Miyazaki tayang pada 2023 dan meraih pendapatan sebesar 282 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,65 triliun saat rilis global.
Ceritanya mengikuti Mahito, seorang anak laki-laki yang mencoba beradaptasi dengan kehidupan barunya setelah ibunya meninggal.
Dalam pencariannya terhadap ibu tirinya yang hilang, Mahito masuk ke dunia mimpi antara kehidupan dan kematian.
Visual yang melamun dan nuansa surealis membuat film ini menjadi penanda kembalinya Miyazaki dengan kekuatan penuh setelah bertahun-tahun tidak merilis karya baru.
Film Spirited Away pertama kali dirilis pada 2001 dan langsung mendapat sambutan luar biasa, dengan pendapatan global sebesar 274 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,52 triliun pada saat rilisnya.
Film ini menceritakan Chihiro, gadis 10 tahun yang tersesat di dunia para arwah saat orangtuanya berubah menjadi babi.
Chihiro harus bekerja di pemandian milik penyihir Yubaba demi menyelamatkan mereka.
Film ini dikenal karena visualnya yang detail dan atmosfer magis khas Studio Ghibli.
Tak hanya sukses secara komersial, Spirited Away juga memenangkan Academy Award untuk Film Animasi Terbaik.
Film The First Slam Dunk yang tayang pada 2022 meraih pendapatan global sebesar 246 juta dolar AS atau Rp 4,06 triliun pada saat pertama kali rilis.
Kisahnya berfokus pada Ryota Miyagi, point guard dari tim Shohoku, yang terus bermain basket demi mengenang kakaknya yang telah tiada.
Film ini memperlihatkan sisi emosional dari karakter yang sebelumnya dikenal lewat serial anime olahraga yang penuh semangat.
Kembalinya Slam Dunk ke layar lebar menjadi nostalgia tersendiri bagi penggemar lama sekaligus membuka jalan bagi generasi baru untuk mengenalnya.
Dirilis pada 2004, Howl’s Moving Castle mengantongi pendapatan sebesar 235 juta dolar AS atau Rp 3,88 triliun saat rilis perdananya.
Film ini bercerita tentang Sophie, seorang wanita muda yang dikutuk menjadi tua oleh penyihir jahat.
Dalam pencariannya untuk menghapus kutukan itu, ia bertemu dengan Howl, penyihir misterius yang tinggal di kastil berjalan.
Film ini menghadirkan dunia fantasi penuh warna dan pesan-pesan tentang perang, cinta, dan penerimaan diri.
Studio Ghibli sekali lagi berhasil menghadirkan kisah yang kompleks namun mudah diterima berbagai kalangan usia.
Film Ponyo yang tayang pada 2008 berhasil meraup pendapatan sebesar 204 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,36 triliun saat pertama kali rilis.
Cerita film ini mengisahkan hubungan antara Sosuke, bocah lima tahun, dengan Ponyo, putri ikan mas yang ingin menjadi manusia.
Keinginan Ponyo membawa perubahan besar pada keseimbangan alam yang mereka tinggali.
Sosuke dan Ponyo kemudian harus menghadapi dampak dari keputusan yang mereka buat.
Film ini menonjolkan sisi kekanak-kanakan yang polos namun kuat dalam menghadapi perubahan besar.
Gaya visual yang cerah dan dunia laut yang imajinatif membuat film ini terasa hangat.
Pesan tentang cinta tanpa syarat dan keberanian menjadi inti dari cerita.
Film Weathering with You dirilis pada 2019 dan meraih pendapatan sebesar 192 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,17 triliun saat penayangan perdananya.
Cerita film ini berfokus pada Hodaka, remaja yang melarikan diri ke Tokyo.
Di Tokyo, ia bertemu Hina, gadis misterius yang bisa menghentikan hujan.
Keduanya mencoba bertahan hidup di kota besar yang penuh tantangan.
Kemampuan Hina membawa dilema besar yang harus mereka hadapi bersama.
Visual hujan dan cahaya matahari menjadi simbol kuat dalam perjalanan mereka.
Film ini menyatukan romansa remaja dan keajaiban dalam latar dunia modern.
Film Stand by Me Doraemon dirilis pada 2014 dan berhasil meraih pendapatan sebesar 183 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,02 triliun saat rilis awal.
Cerita film ini mengangkat pertanyaan emosional tentang perpisahan Doraemon dan Nobita.
Nobita dihadapkan pada kemungkinan hidup tanpa bantuan sahabat robotnya.
Film ini menggunakan visual 3D yang berbeda dari versi klasiknya.
Pendekatan baru ini berhasil menyampaikan emosi yang mendalam.
Banyak penonton terharu menyaksikan tumbuhnya karakter Nobita sebagai sosok mandiri.
Film ini menjadi jembatan generasi bagi penggemar lama dan penonton baru.
Film One Piece Film: Red tayang pada 2022 dan meraih pendapatan sebesar 171 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,82 triliun saat rilis perdana.
Kisahnya berpusat pada Uta, penyanyi terkenal yang memutuskan tampil di hadapan dunia.
Penampilan itu menjadi momen langka karena ia mengungkap identitasnya.
Konsernya menarik perhatian banyak pihak termasuk Luffy dan kru Topi Jerami.
Namun, konser tersebut menyimpan rahasia besar dari masa lalu Uta.
Rahasia tersebut memicu konflik yang melibatkan banyak karakter penting.
Film ini menyajikan perpaduan antara musik megah dan aksi khas One Piece.
Film Jujutsu Kaisen 0 dirilis pada 2021 dan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 166 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,73 triliun saat tayang perdana.
Film ini merupakan prekuel dari serial Jujutsu Kaisen yang telah populer lebih dulu.
Fokus cerita tertuju pada Yuta Okkotsu, remaja yang dihantui roh kekasihnya.
Roh tersebut sangat kuat dan sulit dikendalikan.
Yuta kemudian dibimbing oleh Gojo Satoru untuk bergabung di sekolah Jujutsu.
Ia perlahan belajar mengendalikan kekuatannya dan menghadapi ancaman baru.
Pertarungan dan konflik batin menjadi inti cerita yang intens dan emosional.
Film Princess Mononoke tayang pada 1997 dan mencatat pendapatan sebesar 159 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,62 triliun saat rilis awal.
Cerita mengikuti Ashitaka, pemuda yang terkena kutukan karena menyelamatkan desanya.
Ia melakukan perjalanan ke barat untuk mencari obat atas kutukan tersebut.
Di sana, ia bertemu San, gadis yang dibesarkan serigala dan membela hutan.
Konflik besar antara manusia dan alam mulai memuncak.
Film ini menampilkan pesan kuat tentang keseimbangan ekosistem dan keserakahan manusia.
Dengan visual epik dan alur mendalam, film ini tetap relevan hingga kini.
Film Detective Conan: The Million-Dollar Pentagram dirilis pada 2024 dan meraih pendapatan sebesar 108 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,78 triliun saat tayang perdana.
Cerita dimulai dengan misteri pedang kuno yang memicu serangkaian peristiwa besar.
Conan dan timnya menyelidiki jejak petunjuk yang tersebar di malam gelap.
Kasus ini melibatkan unsur sejarah, cinta, dan konspirasi harta karun.
Konflik antara logika dan emosi menjadi kekuatan utama film ini.
Film ini tetap mempertahankan ketegangan khas serial Conan.
Petualangan kali ini membawa skala yang lebih besar dan rumit dari sebelumnya.
Film Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time dirilis pada 2021 dan mencatat pendapatan sebesar 93 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,53 triliun saat rilis perdananya.
Film ini menjadi penutup dari saga panjang Evangelion yang telah dimulai sejak dekade 1990-an.
Kisahnya mengikuti Misato dan kelompok WILLE yang mencoba menyelamatkan dunia.
Paris menjadi latar awal cerita dengan kondisi rusak akibat core-ization.
Sementara itu, konflik batin para karakter mencapai puncaknya.
Film ini memadukan aksi mecha (pertarungan robot raksasa), drama psikologis, dan filsafat eksistensial.
Penutup ini menjadi simbol perpisahan bagi para penggemar setia serial legendaris tersebut.
Sumber:
View this post on Instagram
