Orang tertua di Jepang, Miyoko Hiroyasu, meninggal dunia pada 29 Juli 2025 dalam usia 114 tahun 187 hari.
Perempuan asal Kota Nakatsu, Prefektur Oita, ini semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang tenang, aktif di bidang seni, dan dihormati karena usia panjangnya.
Melansir Kyodo News (30/7/2025), pemerintah Jepang mengumumkan kabar duka ini pada Rabu.
Dengan kepergian Miyoko, gelar orang tertua di Jepang kini berpindah ke Shigeko Kagawa, perempuan 114 tahun asal Yamatokoriyama, Prefektur Nara.
Baca juga:
Mengutip Gerontology Research Group, Miyoko Hiroyasu lahir pada 23 Januari 1911 di Nakatsu, Prefektur Oita.
Ia menempuh pendidikan seni di Tokyo dan melanjutkan kariernya sebagai guru seni di Prefektur Hiroshima. Di sanalah ia bertemu jodohnya dan membangun keluarga.
Setelah pensiun dari dunia pendidikan, Miyoko kembali ke kampung halamannya.
Ia menjalani hari-hari dalam suasana damai dan dikelilingi keluarga. Pada September 2019, Miyoko mulai dikenal publik sebagai warga tertua di Kota Nakatsu.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-110 pada Januari 2021, ia menyandang status sebagai supercentenarian.
Setelah Kiyo Sato (110 tahun) meninggal pada 30 April 2021, Miyoko menjadi orang tertua di Prefektur Oita hingga akhir hayatnya.
Wali Kota Nakatsu, Masanori Okuzuka, menyampaikan rasa duka atas kepergian Miyoko.
Ia mengatakan bahwa Miyoko adalah sosok yang memberi harapan dan semangat akan umur panjang.
Okuzuka juga pernah mengunjungi Miyoko secara langsung pada 2019 sebagai bentuk penghormatan.
Usia Miyoko diverifikasi oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (MHLW), serta dikonfirmasi oleh Yumi Yamamoto.
Validasi resmi juga dilakukan oleh Gerontology Research Group (GRG) pada 28 April 2023.
Menurut catatan GRG, Miyoko hidup sepanjang 23 Januari 1911 hingga 29 Juli 2025.
Ia memegang gelar orang tertua di Oita selama lebih dari empat tahun, sejak 30 April 2021.
Kini, tongkat estafet sebagai orang tertua di Jepang dipegang oleh Shigeko Kagawa.
Namun, nama Miyoko Hiroyasu akan terus dikenang sebagai bagian dari cerita panjang umur dan ketekunan hidup masyarakat Jepang.
Sebelum Miyoko Hiroyasu, Jepang juga kehilangan sosok lansia paling dihormati di dunia, yakni Tomiko Itooka.
Perempuan kelahiran Osaka pada 23 Mei 1908 itu wafat pada 29 Desember 2024 dalam usia 116 tahun.
Menurut kantor berita AFP (5/1/2025), ia menghabiskan masa tuanya di sebuah panti jompo di Kota Ashiya sejak tahun 2019.
Tomiko Itooka diakui sebagai orang tertua di dunia setelah wafatnya Maria Branyas Morera asal Spanyol pada Agustus 2024.
Maria meninggal pada usia 117 tahun. Tak lama setelah itu, gelar orang tertua dunia pun beralih ke Itooka.
Sepanjang hidupnya, Tomiko dikenal aktif dan ceria. Di masa muda, ia gemar bermain voli.
Di usia lanjut, ia tetap menikmati hal-hal sederhana seperti makan pisang dan minum Calpis, minuman susu fermentasi khas Jepang.
Wali Kota Ashiya, Ryosuke Takashima, saat itu turut menyampaikan penghormatan atas wafatnya Tomiko.
Ia menyebut Tomiko sebagai sosok yang memberikan harapan dan semangat melalui usia panjangnya.
Setelah kepergian Tomiko Itooka, rekor orang tertua dunia kini dipegang oleh Inah Canabarro Lucas.
Ia seorang biarawati asal Brasil yang juga berusia 116 tahun, tepatnya lahir pada 8 Juni 1908.
Jepang dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup tertinggi, terutama di kalangan perempuan.
Hingga September 2024, tercatat lebih dari 95.000 orang di Jepang berusia 100 tahun atau lebih.
Dari jumlah itu, 88 persen adalah perempuan.
Namun, populasi lansia yang terus bertambah juga memunculkan tantangan baru.
Biaya kesehatan dan kesejahteraan meningkat, sementara jumlah tenaga kerja yang menopang ekonomi terus berkurang.
Saat ini, dari total 124 juta penduduk Jepang, hampir sepertiganya berusia 65 tahun atau lebih.
Kondisi ini menjadi perhatian serius dalam perumusan kebijakan sosial dan ekonomi Jepang ke depan.
Sumber:
View this post on Instagram