Baca juga:
Tak hanya memimpin penjualan mobil secara keseluruhan, Toyota juga unggul di segmen kendaraan hybrid.
Tahun ini, pangsa pasar hybrid milik Toyota tercatat mencapai 59 persen, angka yang menunjukkan respons positif dari masyarakat.
Menurut Presiden Direktur PT TAM, Hiroyuki Ueda, capaian ini tak lepas dari strategi multi-pathway yang dijalankan Toyota.
Lewat strategi ini, Toyota tidak terpaku pada satu teknologi elektrifikasi saja, tapi menghadirkan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan.
Mulai dari hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid (PHEV), battery electric vehicle (BEV), hingga fuel cell electric vehicle (FCEV), semua ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan yang beragam.
Beberapa model hybrid yang sudah tersedia di Indonesia antara lain Corolla Cross Hybrid, Yaris Cross Hybrid, Kijang Innova Zenix Hybrid, dan Alphard Hybrid.
Sementara itu, Toyota Mirai mewakili teknologi FCEV, dan model bZ4X serta Urban Cruiser hadir sebagai lini BEV.
Semuanya bagian dari visi besar Toyota yaitu “Beyond Zero”, komitmen untuk mencapai nol emisi sekaligus memberi nilai tambah bagi manusia dan lingkungan.
“Melalui strategi multi-pathway, kami ingin menyediakan berbagai solusi mobilitas ramah lingkungan. Toyota Hybrid mendapat respons positif dari masyarakat, dan itu jadi alasan kenapa kami bisa mendominasi pasar hybrid,” kata Hiroyuki.
Keberhasilan Toyota bukan hanya soal produk, tapi juga tentang kontribusi terhadap industri otomotif nasional.