Shirakawa berharap peserta yang lolos seleksi merupakan pribadi yang tangguh dan mampu berprestasi di dunia kerja.
Hal senada disampaikan Mr. Uchida, perwakilan IM Japan dari Bangladesh.
Ia menilai kerja sama antara Jepang dan Indonesia dalam perekrutan magang telah berjalan baik sejak 1993.
Uchida menyatakan ketertarikannya untuk mempelajari langsung proses rekrutmen yang berlangsung di Semarang.
"Mereka nantinya akan bekerja di berbagai bidang, mulai dari manufaktur hingga konstruksi. Kalau hingga kini orang Indonesia yang ikut dalam program ini (IM Japan) dan tinggal di Jepang sekitar 50 ribu orang, dan itu banyak sekali menurut kami," ujar Uchida.
Baca juga:
Afif, salah satu peserta seleksi, mengaku bersyukur karena berhasil melewati tes fisik.
Ia bertekad untuk lolos hingga ke tahap akhir agar dapat bekerja di Jepang.
Bagi Afif, keberangkatan ke Jepang adalah cara untuk membahagiakan orang tua dan menabung sebagai modal usaha di masa depan.
"Harapannya pingin lulus semua, sampai ke Jakarta dan ke Jepang. Dari orang tua memberi semangat, jangan putus asa, juga jangan minder sama peserta lain. Tetap optimistis masuk ke tahap selanjutnya," ucapnya.
Peserta lain, Ibad, juga menyampaikan hal serupa. Ia telah mengikuti pelatihan di Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) selama dua bulan untuk mempersiapkan diri.