Shunsaku Tamiya, Chairman Tamiya Inc., meninggal dunia pada 18 Juli 2025 dalam usia 90 tahun.
Sosok asal Shizuoka ini dikenal sebagai tokoh penting yang membawa nama Tamiya dan Mini 4WD mendunia.
Ia wafat karena sebab yang tidak disebutkan secara detail oleh perusahaan.
Melansir siaran pers Tamiya, pemakaman telah digelar secara tertutup sesuai dengan keinginan pribadi Shunsaku.
Di balik kepergiannya, ia meninggalkan warisan besar dalam dunia hobi dan mainan, terutama lewat produk Mini 4WD.
Mini 4WD bukan sekadar mainan. Di tangan Shunsaku, produk ini menjadi budaya tersendiri dan dikenal luas di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca juga:
Menurut Tamiya USA, Mini 4WD merupakan mobil mini bertenaga baterai dengan penggerak empat roda.
Produk ini pertama kali diluncurkan oleh Tamiya pada 1982.
Sejak saat itu, berbagai seri telah dirilis, seperti Super Mini 4WD, Racing Mini 4WD, Aero Mini 4WD, hingga Mini 4WD Pro dan REV.
Mobil ini dirakit dari kit plastik tanpa menggunakan lem. Perakit cukup menyatukan bagian-bagian dengan sistem snap-together.
Mini 4WD tidak menggunakan kendali jarak jauh, karena mobil akan berjalan otomatis setelah dilepas di lintasan.
Penggemar Mini 4WD dapat meningkatkan performa mobil lewat penggantian komponen.
Beberapa bagian seperti ball bearing atau motor khusus bisa membantu mobil lebih cepat dan stabil.
Banyak pemain juga memodifikasi bodi mobil agar lebih ringan, atau mengecatnya sesuai gaya masing-masing.
Rasa bangga muncul ketika mobil berhasil dirakit dan dimodifikasi sendiri.
Mini 4WD memberi pengalaman menyeluruh, karena pemain berperan sebagai perancang, teknisi, sekaligus pembalap.
Balapan Mini 4WD bukan hanya seru, tapi juga serius. Tamiya menyusun peraturan resmi untuk memastikan kompetisi berlangsung adil dan aman.
Peserta hanya diperbolehkan menggunakan tipe mobil tertentu.
Beberapa tipe yang diizinkan adalah Laser Mini 4WD, Mini 4WD REV, Mini 4WD PRO, Racing Mini 4WD, Super Mini 4WD, Fully-Cowled Mini 4WD, Aero Mini 4WD, Mighty Mini 4WD, R/C Mini 4WD, dan Truckin' Mini 4WD.
Pelanggaran terhadap aturan teknis bisa berujung pada diskualifikasi.
Mobil peserta dapat didiskualifikasi jika terbukti dimodifikasi hingga membahayakan peserta lain, mobil lawan, atau lintasan.
Diskualifikasi juga berlaku bila mobil dirancang secara sengaja untuk mengganggu atau menghalangi laju mobil peserta lain.
Selain itu, peserta yang dengan sengaja menaruh pelumas, grease, atau zat lain di lintasan untuk memengaruhi permukaan trek juga dianggap melanggar peraturan.
Selain aturan teknis untuk mobil, terdapat pula pembatasan bagi peserta.
Beberapa kelas atau jenis lomba memiliki batas usia tertentu, sehingga peserta wajib menyesuaikan diri dengan kategori yang sesuai.
Pada perlombaan non-endurance, satu mobil tidak boleh digunakan oleh lebih dari dua orang peserta.
Aturan lengkap balapan Mini 4WD bisa kamu lihat pada situs website resmi Tamiya.
Salah satu balapan Mini 4WD yang baru dilaksanakan adalah Tamiya Mini 4WD Asia Challenge 2025 di Songshan Cultural and Creative Park, Taiwan, pada 27 hingga 29 Juni 2025.
Kompetisi ini mempertemukan lebih dari 130 peserta dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Thailand, Korea Selatan, hingga Vietnam.
Mereka bertanding dalam dua kategori, Stock Class dan Open Class.
Karier Shunsaku Tamiya dimulai pada 1958 ketika ia bergabung dengan Tamiya Shoji & Co. setelah lulus dari Waseda University.
Ia memimpin Divisi Perencanaan Produk pada 1960 dan terus naik jabatan hingga dipercaya menjadi Presiden Tamiya Inc. pada 1984.
Selama lebih dari lima dekade, Shunsaku tidak hanya memimpin perusahaan. Ia juga membawa arah pengembangan produk secara langsung.
Salah satunya melalui model plastik yang ia rancang berdasarkan studi kendaraan di museum luar negeri.
Mini 4WD menjadi simbol dari visinya: produk yang menggabungkan elemen edukasi, desain, dan kreativitas.
Di bawah kepemimpinannya, Tamiya mampu menembus pasar global dan memperkenalkan Mini 4WD ke berbagai belahan dunia.
Sumber:
View this post on Instagram