Video lama yang menampilkan aktivitas Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jepang kembali ramai di media sosial sejak akhir Juni 2025.
Video ini memunculkan berbagai komentar publik, sebagian besar mengecam aksi yang dilakukan anggota PSHT di Jepang.
PSHT Jepang pun menemui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan melakukan sejumlah klarifikasi terkait anggota mereka.
Baca juga:
Melansir siaran pers KBRI Tokyo (26/6/2025), pihaknya menyebut telah menerima klarifikasi langsung dari perwakilan PSHT Jepang.
Mereka menegaskan bahwa kegiatan dalam video tersebut terjadi hampir tiga tahun lalu.
Beberapa anggota yang terlihat dalam rekaman bahkan diketahui sudah kembali ke Indonesia.
Pihak PSHT Jepang juga menyampaikan permohonan maaf karena kegiatan itu dinilai tidak sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang.
Mereka mengakui peristiwa tersebut dapat mencoreng nama baik Indonesia di mata masyarakat Jepang.
PSHT Cabang Jepang menekankan bahwa mereka kini tengah melakukan pembenahan internal.
Setiap kegiatan yang diadakan saat ini selalu melalui koordinasi dengan kepolisian serta otoritas setempat.
Organisasi juga rutin memberikan imbauan kepada anggotanya untuk tidak menggunakan atribut PSHT di ruang publik, kecuali di tempat yang telah mendapat izin resmi.
Pihak PSHT Jepang mengklaim telah memberikan teguran secara internal kepada anggota yang kedapatan melanggar aturan organisasi.
Selain itu, mereka tetap berkomitmen menjaga citra positif dengan mempromosikan seni budaya Pencak Silat di Jepang.
Upaya ini dilakukan melalui kerja sama bersama perguruan silat lain serta KBRI Tokyo, dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku di Jepang.
KBRI Tokyo menyatakan terus berupaya mengonsolidasikan komunitas WNI di Jepang agar dapat mempromosikan Indonesia secara positif.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) juga telah berkoordinasi dengan PSHT Pusat di Madiun untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
Kemlu RI mengingatkan seluruh warga negara Indonesia di luar negeri, termasuk anggota PSHT Jepang, agar senantiasa mematuhi hukum dan peraturan setempat, serta menghormati budaya di negara tujuan.
Kasus PSHT di Jepang ini menjadi pengingat penting bagi organisasi diaspora Indonesia untuk menjaga nama baik bangsa di kancah internasional.
Meski kasus lama kembali viral, PSHT Jepang kini berupaya melakukan langkah positif agar ke depannya tidak terjadi lagi hal serupa.
Sumber:
View this post on Instagram