Sebagai balasan, staf restoran akan menjawab dengan arigatō gozaimasu.
Awalnya saya sempat heran, “Kan saya sudah bayar makanannya, kenapa harus berterima kasih lagi?”
Tapi di sini, menyiapkan dan menyajikan makanan dianggap sebagai bentuk kebaikan.
Ucapan terima kasih setelah makan bukan sekadar formalitas, melainkan wujud saling menghargai antara pelanggan dan staf.
Kalau di Indonesia, setelah makan kita biasanya cukup bilang makasih ke teman makan atau langsung ngobrol lagi, bahkan sering kali tidak perlu ucapkan apa-apa.
Kembali makan ke restoran yang sama pun sudah dianggap sebagai tanda suka atau apresiasi.
Sementara di Jepang, menghargai kerja keras orang yang menyiapkan makanan jadi bagian penting dari pengalaman makan.
Gochisōsamadeshita membuat suasana makan terasa lebih hangat dan penuh respek.
Saya juga baru tahu dari rekan kerja Jepang, ternyata gochisō bisa juga diucapkan untuk orang yang mentraktir.
Misalnya, kalau ada teman atau atasan yang bilang, “Makan kali ini biar saya saja yang bayar,” setelah makan kamu bisa bilang gochisōsamadeshita sebagai tanda terima kasih atas traktirannya.