Kalau mendengar kata sushi, banyak orang langsung membayangkan irisan ikan mentah yang mengilap di atas nasi cuka.
Tapi di Jepang, terutama saat musim panas yang lembap, sushi enggak selalu soal ikan mentah.
Justru di musim panas, sushi berubah jadi hidangan yang lebih segar dan ringan, sayuran dan bahan awetan jadi bintang utamanya.
Perubahan ini bukan cuma soal selera, tapi juga soal kearifan kuliner Jepang.
Dari dulu, orang Jepang paham betul bagaimana menyesuaikan makanan dengan iklim, menjaga keamanan makanan, dan tetap merawat tradisi yang sudah turun-temurun.
Baca juga:
Untuk bisa menikmati sushi dengan lebih paham, penting tahu dulu bahan dasarnya. Ada tiga komponen utama yang selalu hadir di balik sushi tradisional:
Shari alias nasi berbumbu cuka, gula, dan garam. Ini pondasi utama hampir semua jenis sushi.
Nori atau rumput laut, yang biasanya dipakai untuk membungkus sushi atau jadi topping.
Netā yaitu isian atau topping, yang sering kali berupa ikan mentah, tapi sebenarnya nggak selalu begitu.