Dalam pertemuan tersebut, Karding juga mendorong adanya kerja sama teknis lanjutan, khususnya dalam penyelarasan kurikulum pelatihan antara Indonesia dan Jepang.
Menurutnya, penggunaan kurikulum berbasis kebutuhan negara tujuan menjadi strategi penting dalam menyiapkan tenaga kerja migran yang unggul.
"Kalau memungkinkan, kita bisa kerja sama soal penyiapan kurikulum. Biasanya, kami sesuaikan sebagian besar isi kurikulum pelatihan dengan kebutuhan negara pengguna tenaga kerja," jelasnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat, legal, dan berkualitas dalam pengelolaan penempatan pekerja migran antara kedua negara.
View this post on Instagram