Kalau kamu penggemar anime, pasti sudah sering melihat bagaimana kehidupan sekolah di Jepang kelihatan sangat menarik.
Selain belajar, salah satu hal yang sering muncul adalah kegiatan klub atau ekstrakulikuler yang biasa disebut bukatsu.
Anime menggambarkan klub dengan cara yang seru.
Misalnya klub basket dan musik, hingga yang ekstrem, seperti mengemudikan tank di Girls und Panzer atau klub penelitian supranatural di Jujutsu Kaisen.
Hal ini bikin saya penasaran, apakah klub di sekolah Jepang beneran seru seperti yang digambarkan di anime?
Penasaran, saya pun cari tahu tentang klub-klub unik di Jepang, terutama di tingkat SMA.
Ternyata, enggak semua klub dari anime ada di kehidupan nyata. Tapi, ada banyak klub yang punya kegiatan seru dan bahkan kompetisi serius!
Yuk, kita lihat beberapa klub menarik yang saya temukan.
Baca juga:
Di anime Jujutsu Kaisen, klub penelitian ilmu gaib muncul sejak awal cerita.
Meskipun Yuji Itadori bukan anggota klub ini, dia berinteraksi dengan klub saat anggotanya tanpa sengaja melepaskan objek terkutuk, yang kemudian memicu peristiwa besar dalam cerita.
Ini menggambarkan betapa menariknya hal-hal supernatural dalam fiksi dan potensinya untuk penceritaan yang dramatis.
Di dunia nyata, klub penelitian ilmu gaib meski langka, biasanya membahas fenomena supranatural, mitologi, cerita rakyat, dan legenda urban.
Anggota klub ini berdiskusi tentang cerita hantu, menyelidiki aktivitas paranormal, dan menjelajahi tempat-tempat berhantu.
Beberapa klub bahkan mengadakan malam bercerita horor, yang menambah keseruan aktivitas mereka.
Klub penelitian ilmu gaib mencerminkan ketertarikan Jepang pada hal-hal supernatural, menggabungkan pendidikan dengan misteri dan petualangan.
Klub ini memberi cara unik bagi siswa untuk terhubung dengan warisan budaya Jepang sambil menjelajahi rasa ingin tahu tentang yang tidak diketahui.
Klub penelitian kereta api biasanya ada di SMA Jepang dan mencerminkan budaya kereta api yang sudah mendarah daging di negara ini.
Dari shinkansen yang terkenal hingga kereta lokal, kecintaan Jepang pada kereta api bikin siswa-siswi membentuk klub untuk belajar dan merayakan moda transportasi ini.
Anggota klub ini ikut berbagai kegiatan, seperti mempelajari teknologi kereta, membuat diorama sistem kereta api yang keren, sampai mengunjungi museum kereta.
Salah satu proyek yang saya lihat adalah diorama yang sangat detail, yang mereplikasi jalur shinkansen lengkap dengan stasiun mini dan pemandangan sekitarnya.
Kegiatan lain juga termasuk mengumpulkan cap stasiun kereta dan memorabilia yang menambah keseruan belajar mereka.
Klub penelitian kereta api juga sering ikut kompetisi, seperti lomba diorama.
Dalam lomba ini, tim mendesain tata letak kereta api dengan desain yang kreatif dan fungsional.
Karya mereka dinilai berdasarkan detail, kreativitas, dan akurasi.
Meskipun klub ini jarang muncul di anime, kereta api sebagai simbol budaya sering tampil di acara seperti Rail Wars!, yang menunjukkan kecintaan Jepang terhadap kereta api.
Klub penyiaran cukup populer di sekolah Jepang.
Kalau kamu pernah lihat adegan karakter anime mengumumkan sesuatu lewat pengeras suara sekolah, mereka pasti anggota klub ini.
Aktivitas utama klub ini meliputi menyiarkan berita sekolah, meliput acara sekolah, bahkan membuat dokumenter.
Anggota klub ini belajar banyak hal, seperti teknik penyiaran, editing video, dan cara menyajikan informasi dengan cara yang menarik.
Beberapa sekolah bahkan punya studio mini buat latihan.
Salah satu kompetisi bergengsi untuk klub penyiaran adalah NHK Cup.
Sebuah kompetisi nasional siswa membuat laporan berita atau dokumenter yang dinilai berdasarkan kreativitas dan keterampilan teknis.
Klub ini juga sering muncul di anime, seperti di Hyouka, klub penyiaran berperan dalam festival sekolah, dengan karakter utama membantu membuat konten untuk mereka.
Buat kamu yang suka menggambar dan komik, Klub Penelitian Manga adalah salah satu klub yang paling seru di Jepang.
Klub ini fokus pada pembuatan manga, dari menggambar karakter, menulis cerita, hingga menerbitkan doujinshi (komik indie).
Serunya, anggota klub ini terlibat dalam acara besar seperti Comiket (Comic Market), mereka bisa menjual karyanya langsung kepada penggemar.
Bayangkan bisa menjadikan proyek klub sekolah kamu jadi sesuatu yang dikenal banyak orang di salah satu acara budaya pop terbesar di Jepang.
Selain itu, klub ini juga sering ikut kompetisi nasional seperti Manga Koushien (全国高等学校漫画選手権大会).
Anggota tim membuat manga berdasarkan tema tertentu dalam waktu yang terbatas.
Kriteria penilaian meliputi kreativitas, kerja sama tim, dan kesesuaian dengan tema.
Kegiatan tersebut enggak hanya mengasah bakat seni, tapi juga mempersiapkan siswa untuk peluang di industri manga.
Kalau klub penelitian manga lebih fokus pada seni visual, klub penulisan novel ringan fokus pada cerita.
Klub yang spesifik membahas penulisan novel ringan memang agak jarang, tapi klub ini memberi tempat bagi calon penulis untuk menciptakan cerita menarik, mengembangkan karakter, dan bereksperimen dengan dunia imajinasi.
Novel ringan, yang biasanya ditujukan untuk pembaca muda dan sering disertai ilustrasi, jadi media utama untuk karya-karya kreatif ini.
Anggota klub ini juga sering ikut acara seperti Comiket, di mana mereka mencetak dan menjual novel ringan asli mereka.
Ini memberi pengalaman berharga dalam menerbitkan dan memasarkan karya sendiri. Salah satu contoh yang menarik dari anime adalah Kuroneko dari Oreimo (My Little Sister Can't Be This Cute).
Di anime tersebut, dia membuat dan menjual novel ringan doujinshi di Comiket, yang menunjukkan dedikasi dan kreativitas para pencipta amatir.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Jepang nggak kalah seru dari yang digambarkan di anime.
Mulai dari penelitian kereta api hingga ilmu gaib, klub ini menawarkan beragam kegiatan yang memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan bekerja sama.
Baik itu membuat manga untuk Comiket atau menyelidiki legenda urban, setiap klub menunjukkan kreativitas dan semangat anggotanya.
Bagi penggemar anime, mengetahui bahwa beberapa klub unik ini beneran ada di dunia nyata menambah rasa kagum terhadap cerita-cerita yang kita nikmati.
Klub ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler sekaligus ruang bagi siswa untuk tumbuh, mengeksplorasi minat mereka, dan membawa sedikit dunia anime favorit mereka ke dunia nyata.
Ulasan di atas disampaikan oleh Hoshimachi Yozora, WNI yang kerja di Tokyo. Ia hobi menonton anime, bermain game, dan menjelajahi tempat tersembunyi di Tokyo, terutama yang ada di anime.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)
View this post on Instagram