Di platform X, akhir Mei lalu, ia mengunggah pernyataan serupa dan bahkan menanggapi permintaan maaf Tamaki dengan mengatakan, “Apa kita tidak boleh mengatakan yang sebenarnya?”
Dalam sesi wawancara usai pertemuan di Saga yang diadakan oleh serikat buruh setempat, Haraguchi kembali menegaskan sikapnya.
Ia menyebut beras itu masuk akal disebut “akan jadi pakan ternak” dan “bisa saja mengandung kontaminan.”
Harga beras di Jepang memang mengalami lonjakan signifikan.
Pada akhir Mei, harga beras kemasan 5 kilogram tercatat mencapai 4.290 yen atau sekitar Rp 480.000, dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai respons, Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengambil langkah tak biasa dengan menjual beras cadangan langsung ke pengecer tanpa mekanisme lelang.
Langkah ini dilakukan untuk menstabilkan harga, mengingat sistem lelang selama ini dianggap turut menyebabkan kenaikan harga.
Kenaikan harga beras telah menjadi isu politik penting menjelang pemilihan anggota majelis tinggi Jepang yang dijadwalkan berlangsung pada Juli.
View this post on Instagram