Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menyelenggarakan Festival Hari Persahabatan Internasional pada 7-8 Juni di Kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang.
Melansir Antara pada Sabtu (7/6/2025), festival ini bertujuan memperkuat pertukaran budaya serta kolaborasi antara masyarakat Indonesia dan Jepang.
Berbagai kesenian tradisional Indonesia ditampilkan pada acara itu, seperti Tari Lengger dari Banyumas, Tari Jaipong dari Jawa Barat, dan Tari Piring asal Sumatra Barat.
Pertunjukan pencak silat, reog Ponorogo, serta dangdut koplo juga meraih sambutan hangat dari para pengunjung yang turut menikmati jajanan dan kuliner khas Nusantara.
Selain penampilan seni budaya, KBRI Tokyo memberikan pelayanan imigrasi, kekonsuleran, dan keuangan bagi warga Indonesia yang tinggal di Jepang.
“Kegiatan ini bukan hanya perayaan budaya dan warisan Indonesia, tetapi juga penghormatan terhadap semangat persahabatan dan kebersamaan yang mengikat komunitas internasional di Toyota,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Maria Renata Hutagalung dalam keterangan pers KBRI Tokyo pada Sabtu (7/6/2025).
Toyota merupakan kota di Mikawa, Prefektur Aichi, yang menjadi basis utama perusahaan otomotif Toyota.
Menurut Maria, hubungan antara perusahaan otomotif tersebut dengan Indonesia sudah berkembang melampaui kerja sama ekonomi.
Kerja sama tersebut meliputi hubungan antarmanusia dan pertukaran budaya.
Dalam kesempatan ini, Maria menyampaikan apresiasinya kepada Toyota Indonesia dan seluruh komunitas masyarakat Indonesia serta Jepang yang terlibat aktif dalam festival tersebut.
Festival tersebut dihadiri beberapa tokoh lokal penting, antara lain Wakil Wali Kota Toyota Tsuji Kunie, Ketua Komite Majelis Prefektur Aichi Hiromi Naoe, serta Ketua Asosiasi Kerja Sama dan Pertukaran Budaya Aichi Jepang-Indonesia Suzuki Masahiro.
Hadir pula Ketua Asosiasi Internasional Toyota Saeki Hanae serta Ketua Junior Chambers International Toyota Sakai Tatsunori.
Hari Persahabatan Internasional (International Day of Friendship) biasanya diperingati setiap tahun pada 30 Juli.
Peringatan ini ditetapkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2011 untuk mempromosikan perdamaian, solidaritas, dan saling pengertian di antara bangsa-bangsa di dunia.
Baca juga:
View this post on Instagram