Sebelum 1873, Jepang membagi siang dan malam menjadi enam bagian yang sama.
Ini berarti "jam" memanjang saat musim panas dan memendek pada musim dingin.
Para pengrajin bahkan membangun 和時計 (wadokei) dengan roda gigi yang dapat disesuaikan untuk melacak jam yang elastis ini.
Pada 2024, Tokaidō Shinkansen mencatat rata-rata keterlambatan hanya 1,6 menit per kereta.
Angka ini menjadi bukti nyata betapa seriusnya Jepang memperlakukan setiap detik.
Budaya Jepang sangat mengutamakan ketepatan waktu, dari perburuan diskon di supermarket hingga kereta api yang berangkat tepat waktu.
Kuasai pola sederhana [angka] + 時/分 (ji/pun), tulis 半 (han), 午前/午後 (gozen/gogo), serta beberapa pertanyaan sopan.
Nantinya, kamu akan mampu melewati jadwal, janji temu, dan percakapan sehari-hari di Jepang dengan penuh percaya diri.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)
View this post on Instagram