Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Kemenperin: PHK 10.000 Karyawan Panasonic Tidak Terjadi di Indonesia

Kompas.com - 14/05/2025, 07:31 WIB

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief buka suara usai pemberitaan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan global di Panasonic Holdings mencuat.

Ia menekankan bahwa PHK tersebut tidak terjadi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara.

“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara,” ujar Febri di Jakarta, dilansir dari keterangan resmi, Selasa (13/5/2025).

Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan Secara Global untuk Tingkatkan Laba

Panasonic Holdings Corporation yang merupakan perusahaan asal Jepang, mengurangi tenaga kerja globalnya. PHK akan kena pada sekitar 4 persen dari total karyawan global. 

Saham Panasonic sempat naik 2 persen di Tokyo setelah pengumuman itu. Hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi restrukturisasi perusahaan.

 

 

Kondisi ini, menurut dia, harus menjadi perhatian oleh seluruh pelaku industri dan para karyawan untuk terus beradaptasi dan melakukan transformasi agar tetap kompetitif.

Kemudian, ia juga menyoroti bahwa persaingan global di sektor elektronik semakin ketat.

Febri menuturkan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan.

Baca juga:

 

“Menjaga investasi elektronik yang ada di Indonesia serta menarik investasi baru itu juga menjadi fokus pemerintah," tutur Febri.

Pasar dalam negeri menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, pemerintah mendukung penuh penguatan industri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Kemudian, Asia Tenggara kini disebut telah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu, menjaga stabilitas industri dan mendorong daya saing menjadi agenda prioritas pemerintah.

Sebagai langkah konkret, Kemenperin mendorong peningkatan produktivitas industri elektronik melalui berbagai program, mulai dari pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga penguatan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.