Penggunaan plutonium ini termasuk pada wahana antariksa antarbintang Voyager dan mesin-mesin lainnya
Amerisium biasanya tidak mengalami fisi nuklir secara terus-menerus, artinya tidak perlu dikendalikan seketat plutonium.
Zat ini dapat ditemukan dalam plutonium yang telah disimpan oleh JAEA di Jepang untuk keperluan penelitian.
JAEA kini berupaya menggabungkan amerisium dengan teknologi pembangkit listrik berbasis perbedaan suhu untuk menciptakan jenis baterai baru.
Adapun organisasi ini telah berhasil menggunakan amerisium untuk menyalakan lampu LED dalam uji cobanya.
Namun tantangannya dalam menciptakan sistem baterai ini adalah membuatnya cukup kecil dan ringan untuk dipasang pada wahana antariksa.
Sumber:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram