Program magang ke Jepang atau Ginou Jisshu umumnya menjadi pilihan populer bagi lulusan SMK sederajat, tetapi tidak dengan Rafliansyah Adam Bagaskara (25).
Lulusan sarjana Akuntansi Universitas Gunadarma itu justru memilih jalur magang untuk memulai kariernya di Jepang.
Rafli yang lulus pada 2024 mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya tertarik untuk membangun karier di Jepang.
Penghasilan tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun rumah di Tanah Air dan turut meringankan beban ekonomi keluarga.
“Mimpi terbesar saya ingin membantu membangun rumah,” ujar Rafli saat ditemui Ohayo Jepang di kantor Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).
Tak hanya itu, ia juga memiliki cita-cita untuk merintis usaha sendiri di Indonesia dengan membuka bengkel yang dibangun dari hasil jerih payahnya sendiri.
“Setelah saya selesai magang dari Jepang, saya ingin buka usaha bengkel di Indonesia dan juga masuk perusahaan Jepang di Indonesia seperti Nipro,” kata Rafli.
Rafli bertekad untuk memperluas wawasan serta mempelajari keterampilan teknis selama berada di Jepang, yang kelak akan menjadi bekalnya saat kembali ke Indonesia.
“Memperdalam wawasan, mengetahui juga komponen mesin di roda empat, cara kerja mesin itu, serta mungkin mengetahui asal spare part dari mana," ungkapnya.
Rafli menjadi penerima Program Pelatihan Kombinasi Magang ke Jepang Kejuruan Otomotif (Engine Tune Up Sistem Injeksi Roda Empat) dan Bahasa Jepang (Level N4/setara A2) 2025 dari PPKD Jakarta Timur.
Ia telah melalui sejumlah tahapan seleksi, termasuk ujian terkait pengetahuan dasar serta keterampilan di bidang otomotif.
Nantinya, Rafli akan disalurkan ke perusahaan otomotif Jepang melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) PT Jakaruta Global Group.
Baca juga:
Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendarwan menuturkan, program pelatihan magang ke Jepang telah dijalankan sejak tahun lalu.
Selama 70 hari, para peserta pelatihan akan dibekali keterampilan teknis hingga bahasa untuk bisa mencapai syarat untuk diterima di perusahaan Jepang.
“Tidak hanya skill bahasa yang kita latih selama 70 hari, kita juga dengan skill keahlian yang mereka miliki seperti sekarang fokus di roda empat,” ujar Teguh kepada Ohayo Jepang, Selasa (6/5/2025).
Ia menjelaskan, saat ini terdapat 20 peserta yang sedang menjalani pelatihan, yang merupakan bagian dari angkatan ketiga sejak program ini pertama kali diluncurkan.
Sementara itu, terdapat tiga peserta pelatihan yang merupakan lulusan PPKD Jakarta Timur, dijadwalkan akan berangkat ke Jepang pada Oktober 2025.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram