Setelah pelatihan Bahasa Jepang selama tiga bulan, akhirnya ia dinyatakan diterima magang di perusahaan otomotif Honda di Nagoya.
Kisah lain datang dari Nabila Artika Safitri (19) yang satu almamater dengan Fajar.
Dengan alasan yang serupa, Nabila bertekad untuk bekerja di Jepang dengan mengikuti pelatihan magang yang diselenggarakan oleh PPKD Jakarta Timur.
Hal tersulit saat pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur sebagai perempuan yang minat pada otomotif adalah mempelajari seluk beluk tentang dunia otomotif.
“Ada tentang otomotif, tentang mesin, body repair, terus ngecat-ngecat mobil,” ujar dia saat ditemui Ohayo Jepang.
Nabila menjelaskan, motivasinya untuk bekerja di Jepang adalah demi memperbaiki kondisi perekonomian keluarga dan membantu biaya hidup adik-adiknya.
“Pertama karena saya ingin membantu perekonomian keluarga. Di sini pelatihannya gratis. Saya masih punya adik-adik. Jadi kemungkinan saya bakal bantuin buat biayain adik-adik saya,” ujarnya.
Selain itu, ia ingin mewujudkan mimpinya membangun rumah di Indonesia hasil kerja kerasnya di Jepang dan membangun usaha membuka Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sendiri.
“Membangun rumah dan ingin banget membangun perusahaan, mungkin saya bikin LPK,” kata Nabila.
Sementara itu, Fajar memiliki cita-cita membawa wawasannya setelah bekerja di perusahaan otomotif Jepang dengan membuka bengkel otomotif di Tanah Air.
“Harapan saya setelah kerja di Jepang dan kembali ke Indonesia saya bisa wujudkan cita-cita saya, di Indonesia saya ingin membuka bengkel otomotif,” ungkapnya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram