Ada wisata unik di pegunungan terpencil di Kota Kimitsu, Prefektur Chiba, Jepang. Kamu bisa menjadi murid SMA Jepang lengkap dengan seragamnya.
Wisata ini bernama 'Your High School' yang menawarkan pengalaman sekolah secara menyeluruh selama satu hari penuh di Kimino High School.
Dibanderol sekitar 35.000 yen atau sekitar Rp 4 juta, pengunjung akan memakai seragam sekolah seperti gakuran untuk laki-laki dan sailor fuku untuk perempuan.
Melansir Undokai, perusahaan yang menawarkan pengalaman ini, setiap turis akan benar-benar merasakan suasana sekolah di pedesaan Jepang.
Mereka akan diajarkan nilai pendidikan Jepang yang menumbuhkan kemandirian dan kerja sama.
Jika berkunjung ke sini, kamu juga akan terjun langsung ke berbagai aktivitas seperti menulis kaligrafi, festival olahraga, dan makan siang bersama.
Program ini dirancang khusus untuk wisatawan mancanegara dan disampaikan dalam Bahasa Inggris.
Baca juga:
Memakai sekolah bekas di Kota Kimitsu, paket wisata ini akan mengajak kamu untuk memakai semua atribut sekolah.
Mulai dari olahraga memakai baju seragam, hingga menyiapkan makan siang dengan seragam koki, kamu akan merasa benar-benar menjalani kehidupan sebagai murid SMA Jepang.
Seperti murid SMA Jepang lainnya, turis juga mengikuti latihan evakuasi gempa hingga membersihkan ruang kelas pada akhir hari.
Setelah mengikuti perjalanan penuh keseruan ini, kamu akan menutup hari dengan menerima sertifikat kelulusan.
Pria asal New York, Jason Wu (29), menceritakan pengalaman sekolah satu hari di Kimino High School.
Ia mengaku senang dan pengalaman itu memberikan gambaran tentang kehidupan sekolah di luar Amerika Serikat.
“Ini satu-satunya pengalaman yang bisa memberikan sedikit gambaran seperti apa rasanya menjadi siswa SMA di Jepang,” kata Wu melansir Reuters, Rabu (30/4/2025).
Ia juga turut merasakan sensasi seperti kehidupan anime supernatural Jujutsu Kaisen dan komedi romantis Ouran High School Host Club, yang berlatar di sekolah.
“Banyak anime menggambarkan kehidupan sekolah sebagai masa ideal dalam masa kecil seseorang. Ini semacam nostalgia yang ingin kami rasakan sendiri,” ujar Wu.
Sekolah yang digunakan sebagai tempat wisata ini ditutup pada 2020 karena kekurangan murid.
Hampir 6.500 sekolah di seluruh negeri telah ditutup dalam dua dekade terakhir, berdasarkan data pemerintah.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Jepang via Nippon, Minggu (4/5/2025), proporsi anak-anak dalam total populasi Jepang mencapai rekor terendah sebesar 11,1 persen, menurun selama 51 tahun berturut-turut.
Secara rinci, jumlah anak di bawah usia 15 tahun di Jepang turun sebanyak 350.000 jiwa per 1 April 2025 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 13,66 juta jiwa.
Sumber:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram