Bagi banyak orang asing yang mengunjungi atau tinggal di Jepang, makan di luar adalah salah satu bagian paling menyenangkan dari pengalaman mereka.
Baik itu di kedai ramen yang nyaman, izakaya yang ramai, atau bar sushi yang stylish, restoran-restoran Jepang dikenal dengan makanan lezat, pelayanan yang hangat, dan perhatian terhadap detail.
Namun, banyak orang yang pertama kali datang ke Jepang merasa bahwa memesan makanan dan minuman bisa sedikit menegangkan.
Budaya restoran Jepang memiliki seperangkat aturan tak tertulis dan etiket kecil yang mungkin tidak terlihat jelas bagi pengunjung.
Kabar baiknya? Setelah mempelajari beberapa frasa Bahasa Jepang yang mudah, pengalaman makanmu akan menjadi lebih lancar dan menyenangkan.
Baca juga:
Budaya pelayanan Jepang terkenal sangat sopan, tetapi juga cukup terstruktur.
Berikut adalah beberapa aturan dan fakta penting yang perlu kamu ketahui sebelum memasuki restoran.
Di sebagian besar restoran, terutama tempat duduk, kamu harus menunggu di pintu masuk sampai seorang staf menyapa dan menunjukkan tempat duduk.
Biasanya, pelanggan tidak umum duduk sendiri kecuali kamu berada di tempat makan yang sangat santai seperti kedai ramen.
Fakta menarik: Banyak restoran menampilkan replika makanan plastik (食品サンプル/shokuhin sanpuru) di pintu masuk.
Replika sangat realistis ini merupakan cara umum bagi pelanggan untuk mengetahui dengan tepat apa yang mereka pesan.
Di banyak restoran, terutama restoran keluarga (famiresu) dan izakaya, ada tombol panggilan di meja.
Tekan tombol tersebut saat kamu siap memesan.
Jika tidak ada tombol, angkat tangan sedikit dan katakan: すみません!(Sumimasen!) — "Permisi!"
Ini adalah cara sopan untuk menarik perhatian staf.
Air gratis (お水/omizu) atau teh panas/dingin (お茶/ocha) biasanya disediakan secara otomatis.
Kamu tidak perlu memesannya, tetapi jika ingin mengisi ulang, kamu bisa bilang: お水をください。(Omizu o kudasai.) — "Tolong saya mau air minum."
Pembayaran umumnya tidak dilakukan langsung di meja. Kamu harus membawa nota pembelian (お会計/okaikei) ke kasir dekat pintu keluar setelah selesai makan.
Kamu tidak perlu fasih berbahasa Jepang untuk berkunjung ke restoran di Jepang.
Berikut adalah beberapa percakapan dasar yang cocok buat pemula.
Kamu: お会計をお願いします。 (Okaikei o onegaishimasu.) — "Permisi, tolong notanya ya?"
Atau jika kamu melihat kasir saat keluar, cukup serahkan slip tagihan kecil (伝票/denpyou) yang biasanya diletakkan di meja setelah makan.
Berbeda dengan banyak negara, memberi tip bukanlah kebiasaan di Jepang.
Pelayanan yang luar biasa sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Mencoba memberi tip malah bisa membingungkan atau membuat staf merasa canggung.
Di kedai mie, menyeruput ramen atau soba dengan suara keras sepenuhnya diterima.
Bahkan hal itu dianggap sebagai tanda bahwa kamu menikmati makanannya.
Beberapa restoran spesialis mungkin memiliki aturan seperti "dilarang foto" atau "dilarang berbicara di ponsel" untuk menjaga suasana.
Selalu periksa tanda-tanda atau amati apa yang dilakukan orang lain.
Memesan makanan di Jepang bisa terasa menantang pada awalnya.
Namun, pengalaman makanmu bisa menjadi mudah dan menyenangkan bila memahami cara memesan dengan kalimat sopan dan mematuhi etika dasar.
Budaya restoran Jepang menghargai rasa hormat, efisiensi, dan keramahan, menjadikannya salah satu pengalaman makan paling menyenangkan di dunia bahkan bagi pemula.
Belajar kata-kata dan perilaku sederhana bisa membantu kamu menikmati makanan dengan lebih mudah.
Selain itu, ini juga menunjukkan penghargaanmu terhadap budaya Jepang yang sangat dihargai.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
View this post on Instagram